Pezeshkian: AS, Eropa Mendukung Rezim 'Biadab’ Israel, Tetap Bungkam Soal Genosida
Story Code : 1165362
"Realitas yang kita hadapi di kawasan ini adalah [terjadinya] insiden beruntun," kata Masoud Pezeshkian dalam sebuah acara pada hari Selasa (8/10), yang tampaknya merujuk pada perang Zionis Israel di Gaza yang telah meluas ke Lebanon.
Presiden Iran mengecam AS dan negara-negara Eropa, yang mengklaim sebagai pendukung hak asasi manusia, karena mendukung rezim Zionis Israel yang "biadab" yang "tidak mematuhi aturan apa pun" dan terus melanjutkan serangan pembunuhannya.
"Para pendukung hak asasi manusia yang memproklamirkan diri ini memberi tahu kita: 'Mengapa Anda mengeksekusi seorang pembunuh?', sementara mereka seharusnya ditanya: 'Mengapa Anda tidak mengatakan apa pun tentang pembantaian wanita dan anak-anak?"
Di bagian lain sambutannya, Pezeshkian menekankan pentingnya persatuan di antara umat Islam untuk menggagalkan rencana musuh.
Pernyataannya muncul sehari setelah peringatan pertama perang genosida Israel di Jalur Gaza. Israel melancarkan perang di Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan tersebut pada 7 Oktober 2023 sebagai tanggapan atas kampanye pertumpahan darah dan penghancuran yang telah berlangsung selama puluhan tahun oleh rezim Israel terhadap warga Palestina.
Serangan berdarah rezim tersebut di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.909 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 97.303 lainnya. Ribuan lainnya juga hilang dan diduga tewas di bawah reruntuhan.
Israel juga telah menargetkan Lebanon sejak Oktober 2023, ketika melancarkan perang di Jalur Gaza. Sejak akhir bulan lalu, rezim tersebut telah meningkatkan serangannya di Lebanon, menewaskan ratusan orang.
Hizbullah Lebanon telah menanggapi agresi tersebut dengan berbagai operasi balasan. Lebih dari 2.000 orang telah tewas dalam serangan Zionis Israel terhadap Lebanon tahun lalu, menurut Kementerian Kesehatan negara Arab tersebut.