0
Tuesday 8 October 2024 - 16:51
Turki - Zionis Israel:

Erdogan: ‘Israel’ Akan Menghadapi Konsekuensi atas Genosida Gaza

Story Code : 1165174
Turkey
Turkey's President Recep Tayyip Erdogan addresses the 79th session of the United Nations General Assembly
Zionis “Israel” akan menghadapi konsekuensi atas genosida yang dilakukannya di Gaza, tegas Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin (7/10). “Tidak boleh dilupakan bahwa Zionis Israel cepat atau lambat akan membayar harga atas genosida yang telah dilakukannya selama setahun dan masih terus berlanjut,” tulisnya dalam sebuah posting di X.
 
“Sama seperti Hitler yang dihentikan oleh aliansi kemanusiaan, Netanyahu dan jaringan pembunuhannya akan dihentikan dengan cara yang sama,” tambahnya. “Dunia yang tidak bertanggung jawab atas genosida Gaza tidak akan pernah menemukan kedamaian.”
 
Pemimpin Turki itu juga menyatakan kesedihan yang mendalam atas perang yang sedang berlangsung di Gaza, dengan menyatakan bahwa pembantaian yang disaksikan secara global selama setahun terakhir memengaruhi seluruh umat manusia.
 
Ia mengenang puluhan ribu orang yang dibunuh oleh rezim Zionis Israel sejak 7 Oktober dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka di Gaza, Palestina, dan Lebanon.
 
Ia menyerukan diakhirinya kebijakan genosida, pendudukan, dan invasi Zionis "Israel" yang telah berlangsung lama.
 
Hubungan Turki dengan Zionis "Israel" penuh dengan ketegangan, terutama di bawah Erdogan, yang secara konsisten mengutuk agresi Zionis Israel di Gaza sebagai genosida dan membuat perbandingan historis yang mencolok, menyamakan tindakan Zionis "Israel" dengan kekejaman yang dilakukan selama Holocaust.
 
Turki tidak hanya mengkritik Zionis "Israel" secara lisan tetapi juga mengambil tindakan diplomatik, mengadvokasi hak-hak Palestina di forum internasional.
 
Tindakan ekonomi, seperti seruan untuk memboikot barang-barang Zionis Israel, semakin menunjukkan sikap Turki. Larangan barang-barang Zionis Israel Pada bulan April 2024, Turki menerapkan pembatasan perdagangan yang ditargetkan terhadap Zionis "Israel", yang mencakup pembatasan impor dan ekspor tertentu.
 
Situasi semakin memanas ketika Turki mengumumkan larangan perdagangan penuh pada bulan Mei, dengan bersikeras bahwa larangan tersebut akan tetap berlaku hingga gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan ditetapkan.
 
Meskipun ada larangan perdagangan, ada indikasi bahwa beberapa interaksi ekonomi mungkin akan terus berlanjut, seperti pasokan minyak Azerbaijan yang terus berlanjut ke Zionis “Israel” melalui Turki.[IT/r]
 
Comment