Kemenlu: Rusia Tidak Akan Menoleransi Aktivitas Petugas Rahasia Inggris yang Tidak Dinyatakan
Story Code : 1159882
“Kami ingin menekankan secara khusus bahwa Moskow tidak akan menoleransi aktivitas petugas rahasia Inggris yang tidak diumumkan di wilayah Rusia. Sikap kami yang tidak kenal kompromi mengenai masalah ini akan dirumuskan sesuai dengan kepentingan keamanan nasional,” ungkapnya.
“Kami bermaksud untuk terus menanggapi setiap tindakan tidak bersahabat London dengan cara yang keras dan proporsional,” kata Zakharova.
“Kami mendesak pihak Inggris untuk menghentikan aktivitas permusuhannya yang kontraproduktif dan merugikan di jalur Rusia.”
Kementerian Luar Negeri Rusia sepenuhnya berbagi “sudut pandang yang diungkapkan oleh Dinas Keamanan Federal (FSB) mengenai aktivitas ‘diplomat’ Inggris.”
“Kedutaan Besar Inggris telah jauh melampaui batas yang digariskan oleh Konvensi Wina. Namun, yang terpenting bukanlah sisi formal dari masalah ini atau ketidakkonsistenan dengan kegiatan yang dideklarasikan, tetapi tindakan subversif yang ditujukan untuk merugikan rakyat kami,” kata Zakharova.
Tindak balas
“Pada bulan Mei, pemerintah Inggris, yang bertindak sesuai dengan logika langkah-langkah permusuhan yang ditujukan untuk membatasi kehadiran diplomatik kita di negara itu, secara sepihak dan tanpa dasar memberlakukan pembatasan pada jangka waktu akreditasi diplomat Rusia, sehingga memaksa sejumlah pejabat kedutaan Rusia untuk meninggalkan London lebih awal,” kenang Zakharova.
“Keputusan diskriminatif Inggris ini jelas ditujukan untuk membatasi kemampuan fungsional kedutaan Rusia,” katanya. “Kami telah berulang kali memperingatkan London bahwa tindakan tidak bersahabat apa pun tidak akan dibiarkan begitu saja tanpa tanggapan yang tepat.” Zakharova mengingat bahwa pada bulan Agustus tahun ini pihak Inggris diberitahu bahwa sebagai tindakan balasan menyusul penghentian paksa tugas diplomat Rusia, akreditasi enam staf diplomatik kedutaan Inggris di Moskow dihentikan mulai tanggal 1 September.
“Keputusan ini dibuat berdasarkan bukti kuat yang dimiliki otoritas Rusia bahwa aktivitas orang-orang tersebut telah melampaui batas diplomatik yang ditetapkan oleh Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik tahun 1961,” kata Zakharova.[IT/r]