0
Tuesday 27 August 2024 - 00:08
Zionis Israel - Lebanon:

Netanyahu Berjanji Akan Melakukan Lebih Banyak "Serangan Mengejutkan" terhadap Hizbullah

Story Code : 1156326
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu.
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa serangan pendahuluan Zionis Israel terhadap lokasi peluncuran Hizbullah di Lebanon selatan pada hari Minggu (25/8) "bukanlah akhir dari cerita," dan berjanji akan melakukan lebih banyak "serangan mengejutkan." 
 
Militer Zionis Israel mengatakan bahwa mereka melakukan serangan pendahuluan terhadap milisi yang bermarkas di Lebanon setelah menyimpulkan bahwa serangan oleh Hizbullah akan segera terjadi.
 
Sekitar 100 jet tempur Angkatan Udara Zionis Israel, yang diarahkan oleh intelijen IDF, dilaporkan menghancurkan ribuan peluncur roket Hizbullah di Lebanon selatan.
 
Kelompok paramiliter Islam itu kemudian menembakkan ratusan roket ke Zionis Israel untuk membalas kematian komandan utamanya, Fuad Shukr, yang tewas dalam serangan udara di Beirut bulan lalu.
 
"Apa yang terjadi hari ini bukanlah akhir dari cerita," Netanyahu mengatakan pada pertemuan pemerintah pada hari Minggu. “Kami menyerang Hizbullah dengan pukulan telak yang mengejutkan. Tiga minggu lalu, kami melenyapkan kepala stafnya [Fuad Shukr], dan hari ini kami menggagalkan rencana serangannya,” ungkapnya.
 
Beberapa laporan media mengindikasikan bahwa intelijen AS telah membantu menggagalkan serangan Hizbullah, tetapi Washington tidak terlibat langsung dalam operasi Zionis Israel.
 
Menurut perdana menteri Zionis Israel, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei “perlu tahu bahwa ini adalah langkah tambahan dalam mengubah situasi di utara dan mengembalikan penduduk kami dengan aman ke rumah mereka.”
 
Nasrallah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa fase pertama pembalasannya telah “berhasil diselesaikan,” seraya menambahkan bahwa Hizbullah akan menilai dampak serangannya dan “jika hasilnya tidak cukup, maka kami berhak untuk menanggapi di lain waktu.”
 
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett mengatakan Presiden AS Joe Biden “memantau dengan saksama berbagai peristiwa di Zionis Israel dan Lebanon.”
 
“Kami akan terus mendukung hak Zionis Israel untuk mempertahankan diri, dan kami akan terus berupaya untuk stabilitas regional,” imbuh Savett.
 
AS telah memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah, dengan mengerahkan dua kelompok penyerang kapal induk di wilayah tersebut. Zionis Israel dan Hizbullah secara rutin saling serang dengan artileri dan roket lintas batas sejak perang dengan Hamas di Gaza dimulai pada bulan Oktober, tetapi bentrokan sejauh ini belum mencapai pertempuran langsung skala penuh.[IT/r]
 
Comment