Dengan IED dan Senapan Mesin, Perlawanan Menghadapi Serangan IOF di Tepi Barat
Story Code : 1149277
Pasukan pendudukan Zionis Israel pada Senin (22/7) pagi menyerbu kamp pengungsi Dheisheh di Beit Lahm, di Tepi Barat yang diduduki, dan menggerebek rumah-rumah warga Palestina, yang menyebabkan konfrontasi dengan penghuni kamp.
Pasukan pendudukan juga menyerang warga Beit Lahm setelah menyerbu desa Jorat al-Shama’a, di selatan kota.
Selain itu, pasukan pendudukan Israel menyerbu kota al-Samu di selatan al-Khalil dan sekitar lingkungan al-Nazal di Qalqilya, barat laut Tepi Barat yang diduduki.
Brigade Martir al-Aqsa - Kelompok Singa Kemuliaan mengumumkan bahwa mereka telah menghadapi pasukan khusus Israel yang menyusup ke Qalqilya Senin (22/7) pagi, terlibat dalam konfrontasi sengit dengan menggunakan senapan mesin.
Pada Minggu malam, kelompok-kelompok tersebut mengkonfirmasi bahwa pejuang mereka berhasil menargetkan kendaraan militer Zionis Israel dengan alat peledak improvisasi (IED), dan membenarkan adanya serangan langsung.
Dalam konteks terkait, rekaman yang beredar di media sosial pada Senin pagi menunjukkan para pemuda Palestina membakar tanah yang disita oleh pasukan pendudukan Zionis Israel dari warga Palestina untuk pemukim di kota Bani Na'im, sebelah timur al-Khalil.
Patut dicatat bahwa, sejak 7 Oktober 2023, pendudukan Zionis Israel telah mengintensifkan agresinya terhadap kota-kota di Tepi Barat, bertepatan dengan perangnya di Jalur Gaza.
Selama delapan bulan terakhir, Tepi Barat yang diduduki hampir setiap hari menjadi saksi penggerebekan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel disertai dengan kampanye penahanan yang meluas, yang mendapat perlawanan sengit dari pemuda Palestina.
Sejak 7 Oktober, pasukan pendudukan Zionis Israel telah menahan lebih dari 9.700 warga Palestina di Tepi Barat, menurut lembaga-lembaga Palestina yang peduli dengan urusan tahanan.
Kampanye penahanan yang dilancarkan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel disertai dengan pelanggaran kriminal terhadap warga Palestina, termasuk penyerangan fisik yang brutal, pemerasan terhadap warga Palestina dengan mengancam kesejahteraan keluarga mereka, perusakan dan vandalisme yang meluas terhadap rumah para tahanan, dan pencurian properti pribadi.[IT/r]