Sayyid Nasrallah Tekankan Pentingnya Asyura di Tengah Perang Gaza, Tekankan Kesiapan Penuh Hizbullah
Story Code : 1146380
Dalam pidatonya pada malam pertama Muharram, Sayyid Nasrallah menyoroti bahwa Asyura tahun ini membawa suasana yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan Lebanon selatan, dengan laporan harian mengenai orang-orang yang mati syahid dan terluka.
Asyura menandai kesyahidan Imam Hussein (AS), Imam Syiah ketiga dan cucu Nabi Muhammad (SAW), dalam peristiwa tragis Karbala, Irak.
Persiapan Ruhani untuk Pengorbanan
Berbicara tentang pengaruh spiritual Asyura, Sayyid Nasrallah menekankan bahwa kehadiran banyak orang pada malam Asyura tahun lalu di seluruh Lebanon telah mempersiapkan komunitas dan pejuang Hizbullah untuk mengambil sikap tegas dalam membuka front melawan Zionis Israel untuk mendukung Gaza.
Patut dicatat, Operasi Badai Al-Aqsa dimulai sekitar dua bulan setelah Asyura 2023.
Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa “kebenaran perjuangan Palestina dan kebrutalan pendudukan Zionis Israel sangat jelas dan tidak dapat diperdebatkan.”
“Pembantaian di Jalur Gaza belum pernah terjadi sebelumnya; siapa pun yang mengabaikan apa yang terjadi di sana berarti tidak memiliki belas kasih, akal sehat, dan kemanusiaan,” tambah Sayyed Nasrallah.
Apakah kita tidak berada di jalan yang benar?
Sehubungan dengan pertempuran yang sedang berlangsung di front selatan Lebanon dalam mendukung perlawanan dan rakyat Gaza, Sayyid Nasrallah berkata, “Tanggung jawab kami adalah menegakkan kebenaran, bahkan ketika kami menanggung tuduhan, skeptisisme, dan penghinaan selama sembilan bulan terakhir. Dalam perjuangan yang sedang berlangsung di tengah Badai Al-Aqsa ini, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia para pejuang gagah berani kami, pesan kami kepada dunia, sekutu, dan musuh tetap tegas: kami tetap teguh di jalan yang benar, tidak terpengaruh oleh kematian.”
Kata-kata tegas Sayyid Hasan sarat dengan esensi motto Asyura 2024: “Bukankah kita berada di jalan kebenaran?”
Slogan ini menggarisbawahi kesiapan yang tak tergoyahkan untuk mengorbankan diri sendiri, tanah, dan rumah demi mencapai keadilan dan mengalahkan tirani.
Nasrallah: kepada sahabat dan musuh, bukankah kita orang yang bertakwa, maka dari itu kita tidak takut mati. https://t.co/pSAZIFVE4r pic.twitter.com/EFD738E283 — Mo Ghaoui (@moghaoui) 7 Juli 2024 [IT/r]