Keheningan Pemilu Dimulai di Iran Setelah Kampanye Kepresidenan yang Memukau
Story Code : 1144243
Kantor Pemilu Iran telah meminta para kandidat, partai politik, dan masyarakat Iran untuk menghentikan semua aktivitas promosi yang mendukung atau menentang kandidat mana pun. Para pemilih juga diimbau untuk tidak membawa materi promosi apa pun pada hari pemungutan suara. Sekitar 61 juta warga negara berhak memilih besok, Jumat (28/6), untuk memilih presiden baru Iran, menggantikan Sayyid Ebrahim Raisi, yang secara tragis menjadi martir dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei.
Juru bicara kepolisian Iran mengumumkan bahwa 220.000 polisi bersiaga untuk memastikan keamanan pemilu mendatang.https://t.co/JJGmqQfgNs pic.twitter.com/Yn4PPA3OO3
— Kantor Berita Mehr (@MehrnewsCom) 26 Juni 2024
Kampanye pemilu dimulai pada 12 Juni dan berlangsung selama 16 hari. Selama periode ini, enam kandidat yang disetujui oleh Dewan Penjaga mempresentasikan program pemilu mereka dalam berbagai isu ekonomi, budaya, dan sosial, dengan penekanan khusus pada kebijakan luar negeri.
Kandidat dari Partai Konservatif Amir Hossein Ghazizadeh Hashemi mengundurkan diri tadi malam, sementara Walikota Teheran Ali Reza Zakani mengundurkan diri pagi ini.
#BREAKING
Kandidat presiden Iran Alireza Zakani menarik pencalonannya pada pemilihan presiden ke-14.
Tadi malam, Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi telah keluar dari pencalonan. pic.twitter.com/GL44vTS0DF
— Teheran Times (@TehranTimes79) 27 Juni 2024
Daftar akhir yang disetujui oleh Dewan Penjaga untuk kursi kepresidenan kini mencakup tiga kandidat konservatif: Ketua Parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf, mantan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Saeed Jalili, dan mantan Menteri Dalam Negeri Mostafa Mirsalim. Selain itu, satu-satunya kandidat reformis adalah mantan Menteri Kesehatan Masoud Pezeshkian.[IT/r]