0
Monday 17 June 2024 - 05:52

PBB: 50.000 Anak Gaza Butuh Perawatan Segera Malnutrisi 

Story Code : 1142193
PBB: 50.000 Anak Gaza Butuh Perawatan Segera Malnutrisi 
Dilansir dari Tasnim News, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) anak-anak Gaza itu membutuhkan perawatan medis segera karena wilayah tersebut menghadapi kelaparan parah dan akses kemanusiaan yang sangat terbatas.

UNRWA menyoroti bahwa kelaparan parah itu terjadi karena pembatasan akses kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza.

“Tim UNRWA bekerja tanpa lelah untuk menjangkau keluarga dengan bantuan, tetapi situasinya sangat buruk,” pernyataan itu menambahkan.

Juru bicara UNICEF James Elder menggambarkan kesulitan pengiriman dan distribusi bantuan ke Gaza.

“Lebih banyak pekerja bantuan yang tewas dalam perang ini daripada perang mana pun sejak munculnya PBB,” kata Elder kepada Al Jazeera.

Pada Rabu, UNICEF berupaya mengangkut truk berisi pasokan nutrisi dan medis untuk 10.000 anak dari Deir el-Balah ke Kota Gaza, perjalanan pulang pergi sejauh 40 kilometer (25 mil), kata Elder.

“Butuh waktu 13 jam dan kami menghabiskan delapan jam di sekitar pos pemeriksaan, berdebat soal dokumen – ‘apakah itu truk atau mobil van’,” katanya.

“Kenyataannya truk ini ditolak aksesnya. 10.000 anak itu tidak mendapatkan bantuan itu… Israel sebagai kekuatan pendudukan memiliki tanggung jawab hukum untuk memfasilitasi bantuan itu,” kata Elder.

Salah satu penyeberangan darat utama di Rafah telah ditutup sejak pasukan Israel merebut daerah itu awal bulan lalu, yang meningkatkan kekhawatiran akan kelaparan di Gaza selatan dan tengah.

Selama berbulan-bulan, warga Israel sayap kanan telah memprotes dan memblokir jalan untuk mencegah pengiriman bantuan mencapai Gaza, yang semakin mempersulit aliran bantuan yang sangat dibutuhkan ke wilayah itu.

UNRWA, yang mengoordinasikan hampir semua bantuan ke Gaza, mengalami krisis sejak Januari ketika Israel menuduh sekitar selusin dari 13.000 karyawannya di Gaza terlibat dalam serangan 7 Oktober terhadap Israel.

Tuduhan ini menyebabkan beberapa negara tiba-tiba menangguhkan pendanaan untuk badan tersebut, membahayakan upayanya untuk memberikan bantuan.

Kepala UNRWA Philippe Lazzarini telah berulang kali mengutuk tindakan Israel yang mengarah pada penangguhan pendanaan sebagai "hukuman kolektif tambahan" bagi warga Palestina yang telah menderita akibat pemboman Israel yang tiada henti.[IT/AR]
Comment