0
Saturday 15 June 2024 - 11:58

Jelang Idul Adha di Gaza; Kelaparan di Waktu Pesta

Story Code : 1141847
Jelang Idul Adha di Gaza; Kelaparan di Waktu Pesta
Dilansir dari Electronic Intifada, seharsunya permen, pakaian, dan dekorasi pesta berlimpah di Palestine Square. Tahun ini, hanya ada beberapa kios yang menawarkan sedikit barang dagangan.

Idul Adha seharusnya menjadi pesta. Tahun ini, Gaza dilanda kelaparan. Lebih dari 1 juta orang – sekitar setengah dari populasi Gaza – menghadapi tingkat kerawanan pangan yang sangat parah.

Hanya sekitar 80 truk bantuan kemanusiaan yang masuk per hari selama minggu pertama bulan Juni ke Gaza. Sebelum perang genosida yang dilakukan Israel, 500 truk diizinkan masuksetiap hari. 

Lebih dari 96 persen wanita tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, menurut perhitungan kelompok-kelompok kemanusiaan.

Contohnya Walaa, 23 tahun. "Berat badan saya turun lebih dari 40 kilogram dan saya menderita anemia," katanya. "Saya sangat lelah dan pusing." 

Dia mengalami masalah usus yang menurutnya dikarenakan "memakan sisa-sisa makanan yang bisa kami temukan selama masa paceklik ini."

"Dan saya hampir mengalami gagal ginjal," tambahnya. "Itu karena air yang terkontaminasi yang harus kami minum."

Tidak cukup makanan memengaruhi orang secara fisik dan psikologis."Keadaan kelaparan dan kekurangan makanan yang terus-menerus membuat kami gelisah," kata Fahim, 20 tahun – saudara laki-laki Walaa. "Bahkan ketika kami berhasil makan sesuatu, itu tidak akan pernah cukup."

Baraasedang hamil delapan bulan. Seorang dokter memberitahunya bahwa pertumbuhan bayi dalam rahimnya mandek karena kekurangan gizi akut.

"Saya terus-menerus khawatir tentang kesehatan bayi saya," katanya. "Saya takut yang terburuk."

Meskipun dia telah diberi resep suplemen nutrisi, "Saya belum melihat adanya perbaikan," lanjutnya. "Beberapa suplemen bahkan membuat saya muntah." .

"Saya tidak dapat memberi makan diri saya dan bayi saya dengan makanan alami karena masa paceklik...Dan saya tidak dapat mengimbanginya dengan suplemen yang telah diresepkan kepada saya."

Situasinya sangat serius sehingga orang tua bahkan tidak dapat memberi makan bayi mereka. 

Ibtihal memiliki bayi berusia 5 bulan bernama Anas. “Saya dan suami saya telah mencari susu formula tanpa lelah, sering kali menemukannya secara tidak sengaja dan dengan harga yang sangat mahal,” kata Ibtihal.[IT/AR]
Comment