AS Menekan Kabinet Perang Israel untuk Menunda Serangan terhadap Iran
Story Code : 1128750
Kabinet perang Zionis Israel masih mengalami konflik mengenai serangan terhadap Iran, menyusul operasi pembalasan yang menargetkan lokasi Zionis Israel di wilayah pendudukan pada Sabtu (13/4) malam.
Di tengah tekanan dari AS untuk menghindari eskalasi di wilayah tersebut, serta keputusan Iran untuk menanggapi setiap serangan terang-terangan Israel di wilayah Iran, kabinet perang Zionis Israel mengadakan pertemuan selama berjam-jam yang berakhir tanpa tindakan yang jelas.
Meskipun Zionis “Israel” diduga siap melakukan serangan balik segera, Presiden AS Joe Biden mendesak pendudukan untuk menghentikan operasi apa pun.
Channel 12 Zionis Israel melaporkan bahwa meskipun Iran tidak menimbulkan banyak kerusakan selama serangannya, kabinet perang telah terpecah, dengan beberapa menteri Zionis Israel menyerukan serangan segera terhadap Iran, sementara yang lain lebih memilih menunggu, bersiap, dan kemudian menyerang.
Namun, ketika tekanan internasional meningkat terhadap Zionis Israel untuk tidak memperburuk situasi, pertemuan tersebut masih belum diputuskan.
AS menolak perang dengan Iran
Pada hari Minggu (14/4), sumber AS mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu untuk “berpikir dengan hati-hati” mengenai pembalasan terhadap Iran, dan Zionis “Israel” tidak ingin memperburuk situasi.
“Zionis Israel telah menjelaskan kepada kami bahwa mereka tidak ingin melakukan eskalasi yang signifikan terhadap Iran,” pejabat itu menjelaskan kepada AFP, seraya menambahkan bahwa Biden “menjelaskan dengan sangat jelas kepada perdana menteri tadi malam bahwa kita harus memikirkan secara hati-hati dan strategis mengenai konflik tersebut dan risiko eskalasi."
AS juga telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam aktivitas apa pun yang menargetkan Iran.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengungkapkan bahwa Amerika Serikat tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah, menyusul peristiwa operasi pembalasan Iran terhadap “Israel” pada hari Minggu (14/4).
“Kami tidak menginginkan perang yang lebih luas dengan Iran,” katanya kepada Meet the Press di NBC.[IT/r]