Haniyeh: Resolusi PBB di Gaza Merupakan Tanda Isolasi Global Israel yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Haniyeh menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa (26/3) setelah pertemuan di Teheran dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dan sehari setelah Dewan Keamanan mengadopsi resolusi Gaza.

Ia mengatakan resolusi tersebut menunjukkan bahwa Amerika Serikat, sebagai pendukung utama Zionis Israel dalam perang di Gaza, tidak lagi mampu memaksakan kehendaknya pada komunitas internasional.

Dia mengatakan bahwa “ini adalah kesaksian atas ketahanan unik Perlawanan Islam dan rakyat Palestina.”

Ini adalah pertama kalinya sejak dimulainya perang di Gaza pada awal Oktober, Amerika mengizinkan rancangan resolusi gencatan senjata di Gaza untuk disetujui Dewan Keamanan. Washington telah memveto tiga resolusi tersebut dengan menyatakan bahwa penghentian permusuhan di Gaza akan memungkinkan Hamas untuk melanjutkan serangan terhadap Zionis Israel.

Hal ini terjadi seiring dengan berlanjutnya invasi Zionis Israel yang telah mendorong Gaza, wilayah Palestina di Mediterania yang menjadi rumah bagi sekitar 2,3 juta orang, ke jurang kelaparan karena rezim Zionis Israel terus menghalangi bantuan yang sangat dibutuhkan untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan.

Haniyeh: Iran berada di garis depan dalam mendukung perjuangan Palestina

Lebih dari 32.000 orang telah terbunuh di Gaza akibat agresi Zionis Israel sementara lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Dalam sambutannya di Tehran pada hari Selasa (26/3), Haniyeh juga berterima kasih kepada Iran atas dukungan yang diberikan kepada masyarakat dan kelompok perlawanan di Gaza dalam perjuangan mereka melawan agresi Zionis Israel.

“Iran berdiri di garis depan dalam mendukung perjuangan dan bangsa Palestina,” kata pemimpin senior Palestina tersebut.[IT/r]