Ansarullah Berjanji Akan Terus Menargetkan “Israel” Setelah Serangan AS dan Inggris di Yaman
Story Code : 1124473
Juru bicara Ansarullah Mohammed Abdul-Salam, dalam sebuah postingan yang dipublikasikan di platform media sosial X, menegaskan kembali bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan melanjutkan operasi maritim mereka untuk menekan Zionis Israel agar mengakhiri agresinya terhadap warga di Gaza dan mengakhiri blokade di sana.
Pernyataannya disampaikan beberapa jam setelah Amerika Serikat dan Inggris melancarkan gelombang serangan baru di Yaman.
“Serangan terbaru AS di ibu kota Yaman, Sanaa, merupakan kelanjutan dari serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris untuk mendukung Zionis ‘Israel’. Serangan-serangan ini semakin menguatkan rezim Zionis untuk terus melakukan kejahatan brutal terhadap warga Palestina di Gaza,” kata Abdul-Salam.
“Serangan-serangan agresif ini tidak akan pernah menghalangi bangsa dan militer Yaman untuk melakukan operasi terhadap kapal-kapal komersial yang berafiliasi dengan Zionis ‘Israel’ dan kapal-kapal yang berlabuh di wilayah-wilayah yang diduduki Zionis ‘Israel’.”
Kantor berita resmi Yaman, Saba, melaporkan bahwa koalisi AS-Inggris melancarkan lima serangan udara terhadap sasaran di distrik al-Munirah di provinsi pesisir barat Hodeida. Belum ada laporan segera mengenai tingkat kerusakan dan kemungkinan korban jiwa.
Pasukan militer AS dan Inggris juga melancarkan empat serangan terhadap wilayah Attan di distrik al-Wahdah, dua serangan terhadap wilayah al-Nahdin di distrik as-Sabain dan tiga serangan terhadap wilayah Jarban di distrik Sanhan di ibu kota provinsi.
Yaman telah melakukan operasi rudal dan drone terhadap kapal-kapal Zionis “Israel”, kapal-kapal yang menuju pelabuhan Zionis “Israel”, dan kapal perang Inggris dan Amerika yang telah dikirim ke Laut Merah untuk menghadapi serangan Yaman.
Operasi Laut Merah dimulai ketika entitas Zionis “Israel” melancarkan perang dahsyatnya di Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan Operasi Banjir Al-Aqsa yang mengejutkan ke wilayah-wilayah pendudukan.
Serangan tersebut bertujuan untuk menekan entitas Zionis “Israel” agar menghentikan perangnya melawan Gaza yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 32.070 warga Palestina. Sebanyak 74.298 orang lainnya juga mengalami luka-luka.
Operasi maritim tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menangguhkan transit melalui salah satu rute perdagangan maritim terpenting di dunia.
Kapal tanker malah menambah ribuan mil rute pelayaran internasional dengan berlayar mengelilingi benua Afrika dibandingkan melalui Terusan Suez.[IT/r]