0
Thursday 14 March 2024 - 00:40
UE - Gejolak Palestina:

Borrell dari Uni Eropa: Krisis Kemanusiaan dan Kelaparan di Gaza adalah Ulah Manusia

Story Code : 1122378
Israel of using starvation and hunger as a war arm
Israel of using starvation and hunger as a war arm
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menggambarkan krisis kemanusiaan di Gaza sebagai "buatan manusia", dan menuduh Zionis "Israel" menggunakan kelaparan dan kelaparan sebagai "senjata perang".

Dalam pernyataannya di markas besar PBB di New York, Borrell mengatakan, "Krisis kemanusiaan ini... bukanlah bencana alam, bukan banjir, bukan gempa bumi, melainkan buatan manusia."

Hal ini terjadi ketika Zionis Israel menutup koridor bantuan dan menerapkan kondisi kehidupan yang tidak memungkinkan bagi warga Palestina di Jalur Gaza. Organisasi bantuan telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan, sementara komunitas internasional mengirimkan bantuan melalui udara ke pantai Gaza.

Dalam konteks ini, Borrell mengingatkan bahwa pengiriman bantuan melalui udara adalah metode yang digunakan karena tidak ada cara lain untuk mengirimkan bantuan ke Gaza, karena Zionis “Israel” menghalangi mereka.

“Kelaparan digunakan sebagai senjata perang,” katanya, seraya menambahkan bahwa “ketika kita mengutuk kejadian di Ukraina, kita harus menggunakan kata-kata yang sama mengenai apa yang terjadi di Gaza.”

Pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza lebih merupakan sebuah pertunjukan daripada tindakan kemanusiaan yang sesungguhnya
Kantor Media Pemerintah di Gaza menyerukan pembukaan penyeberangan darat segera dan mendesak agar ribuan ton bantuan bisa masuk, guna mencegah krisis kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza, terutama di bagian utara.

Mengomentari korban jiwa akibat jatuhnya bantuan secara acak dari udara, yang mengakibatkan terbunuhnya 5 orang dan beberapa lainnya terluka, kantor tersebut menegaskan kembali bahwa operasi seperti itu tidak efektif dan bukan cara yang optimal untuk menyalurkan bantuan.

Lima warga Palestina, termasuk dua anak-anak, tewas pekan lalu karena kecelakaan pengiriman bantuan, di mana setidaknya satu parasut tidak berfungsi, menyebabkan sebuah paket jatuh menimpa mereka. Peristiwa tragis itu terjadi di kamp pengungsi al-Shati di Gaza utara sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Kantor Media Pemerintah melaporkan bahwa hampir 2,4 juta orang di Jalur Gaza menderita kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan tempat tinggal yang parah.

Kantor tersebut mengkonfirmasi bahwa 20 warga Palestina telah meninggal karena kelaparan, dan jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat setiap hari karena kelaparan, kekurangan gizi, dan kekeringan, yang merupakan ancaman bagi kehidupan lebih dari 700.000 orang yang mengalami kelaparan parah.

Kantor tersebut mengulangi pernyataan sebelumnya mengenai pengiriman bantuan melalui udara, dan menekankan bahwa operasi semacam itu lebih merupakan pertunjukan dan publisitas daripada pendekatan yang manusiawi dan berorientasi pada layanan. Ia memperingatkan bahwa tindakan ini menimbulkan ancaman mematikan bagi warga di Jalur Gaza.[IT/r]
Comment