Qatar dan Prancis Menentang Invasi Israel ke Rafah

Emir Qatar Tamim Bin Hamad al-Thani dan Presiden Prancis Emanuel Macron pada hari Rabu (28/2) mengutuk situasi di Jalur Gaza dan menyatakan penolakan terhadap invasi Zionis Israel ke kota Rafah di selatan, di mana sekitar 1,4 juta warga Palestina – sebagian besar dari mereka mengungsi dari negara lain. daerah -- berlindung di kota-kota tenda.

“Para pemimpin menekankan perlunya gencatan senjata segera dan berkelanjutan, untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dalam skala besar dan untuk menjamin perlindungan bagi warga sipil. Mereka menekankan penolakan mereka terhadap serangan di Rafah,” demikian bunyi komunike bersama.

Al-Thani dan Macron juga “menyerukan pembukaan semua penyeberangan, termasuk di bagian utara Jalur Gaza untuk memungkinkan para aktivis kemanusiaan melanjutkan aktivitas mereka dan terutama pengiriman pasokan makanan.”

Kedua pemimpin juga "menjanjikan upaya bersama sebesar 200 Juta dolar untuk mendukung penduduk Palestina."

Emir Qatar mengakhiri kunjungan kenegaraannya selama dua hari ke Prancis pada hari Kamis (29/2), di mana ia membahas situasi di Jalur Gaza, dan sejumlah dokumen lainnya.[IT/r]