Negara-negara Arab Menyerukan Larangan Sepak Bola kepada Israel
Story Code : 1115007
Sekelompok asosiasi sepak bola Timur Tengah dilaporkan menuntut agar FIFA melarang tim Zionis Israel ikut kompetisi
Dalam surat yang diperoleh outlet berita Inggris, Federasi Sepak Bola Asia Barat, yang dipimpin oleh Pangeran Ali bin Al Hussein – saudara tiri Raja Yordania Abdullah II – mendesak FIFA dan asosiasi anggota seperti badan sepak bola Eropa UEFA untuk membentuk “front persatuan.” dalam mengisolasi Asosiasi Sepak Bola Zionis Israel dari semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola sampai tindakan agresi ini berhenti.”
Mereka lebih lanjut menyerukan badan pengatur global untuk mengambil “sikap tegas terhadap kekejaman yang dilakukan di Palestina dan kejahatan perang di Gaza dengan mengutuk pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah termasuk pemain, pelatih, wasit, dan ofisial, [dan] penghancuran stadion.” infrastruktur sepak bola.”
Asosiasi Sepak Bola Israel merespons dengan menyebut surat itu “sinis dan tidak tahu malu,” dan mendesak otoritas sepak bola untuk menolak seruan untuk melarang tim mereka mengikuti turnamen internasional. “Saya percaya FIFA tidak melibatkan politik dalam sepak bola,” kata CEO FA Zionis Israel Niv Goldstein kepada Sky News.
“Kami menentang keterlibatan politisi dalam sepak bola dan keterlibatan dalam masalah politik dalam olahraga secara umum,” tambahnya, seraya menyatakan bahwa dia “menantikan perdamaian dunia.”
Sementara itu, Sekretaris Jenderal UEFA Theodore Theodoridis mengatakan kepada outlet tersebut bahwa saat ini tidak ada diskusi mengenai pengecualian tim Zionis Israel dari kompetisi Eropa. Ia juga menampik tuduhan melakukan pendekatan khusus terhadap Zionis Israel, mengingat UEFA telah menskors semua tim Rusia terkait konflik Ukraina.
“Itu adalah dua situasi yang sangat berbeda antara kedua negara,” klaimnya.
Meskipun FIFA belum secara resmi menanggapi surat tersebut, organisasi tersebut juga menghadapi tuduhan mengambil keputusan bermotif politik dengan melarang tim Rusia setelah pecahnya konflik Ukraina pada tahun 2022.
Konflik Zionis Israel-Palestina berkobar pada bulan Oktober setelah pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak di wilayah Israel yang menyebabkan 1.200 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya disandera. Pasukan Pertahanan Zionis Israel menanggapinya dengan melancarkan pengepungan terhadap daerah kantong Palestina dan berjanji untuk melenyapkan semua militan Hamas di wilayah tersebut. Pejabat kesehatan Gaza memperkirakan lebih dari 27.000 warga Palestina sejauh ini telah terbunuh dalam respons Zionis Israel.[IT/r]