Komandan IRG: Penghapusan 'Israel' Hanya Perlu Dua Hari
Story Code : 1099565
Berbicara pada pertemuan pasukan Basij di kota Qazvin, Iran utara pada hari Kamis (30/11), Salami mengatakan Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan pasukan Perlawanan Palestina di luar Gaza pada tanggal 7 Oktober membuktikan bahwa kejatuhan rezim Zionis tidak lama lagi dan jauh lebih mudah dibandingkan apa yang telah terjadi. Zionis 'Israel' dan AS memahaminya.
‘Tel Aviv,’ kota yang telah diduduki oleh rezim Zionis, sepenuhnya menjadi sasaran serangan Hizbullah dan pasukan di Gaza dan Tepi Barat, tambahnya.
“Jika mesin operasi lain seperti [Badai] Al-Aqsa dihidupkan, waktu yang dibutuhkan untuk penghancuran rezim palsu [Zionis 'Israel'] hanya 48 jam sehingga… rezim tersebut akan musnah total,” kata Kepala IRG.
Menggambarkan gencatan senjata di Gaza sebagai akibat dari kekalahan dan frustrasi tentara Zionis ‘Israel’, Mayor Jenderal Salami mengatakan perang apa pun setelah berakhirnya gencatan senjata akan terbatas pada pemboman, karena tentara Zionis tidak mampu melakukan serangan darat.
Dia mengatakan informasi di lapangan menunjukkan bahwa pejuang Palestina di Gaza telah meledakkan 300 tank dari total 1.600 tank dan pengangkut personel yang dikerahkan Zionis ‘Israel’ ke medan perang.
Perekonomian rezim Zionis telah mengalami kerusakan parah, karena Zionis ‘Israel’ kehilangan $300 juta setiap hari akibat perang di Gaza, tambahnya.
Salami mencatat bahwa tentara Zionis tidak lagi mampu melakukan serangan gencar di Gaza, karena 2.000 tentara Zionis ‘Israel’ telah meninggalkan wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Lebih dari 15.000 warga Palestina telah menjadi martir dalam serangan Zionis ‘Israel’ di Gaza sejak 7 Oktober.
Gencatan senjata selama 4 hari di Gaza mulai berlaku minggu lalu dan telah diperpanjang dua kali.[IT/r]