Pasukan Yaman Menyita Kapal Israel di Laut Merah, Menahan 52 Awak Kapal
Story Code : 1096848
Jaringan berita televisi berbahasa Arab Lebanon al-Mayadeen melaporkan pada hari Minggu (19/11) bahwa angkatan laut Yaman “berhasil menahan sebuah kapal Zionis Israel di kedalaman Laut Merah.”
Lima puluh dua orang yang berada di kapal itu ditangkap, kata laporan itu.
Jaringan berita tersebut mengatakan awak kapal dan penumpangnya saat ini sedang diselidiki dan kewarganegaraan mereka sedang diverifikasi oleh lembaga terkait di Yaman.
Media Zionis Israel mengonfirmasi kepemilikan rezim atas kapal yang disita tersebut. Kapal tersebut diberi nama 'Galaxy Leader'. Media mengatakan seluruh awak kapal telah ditahan oleh angkatan laut Yaman di selatan Laut Merah.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa unit militer akan menargetkan semua kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau membawa bendera Zionis Israel. Langkah Yaman, katanya, adalah untuk mendukung warga Palestina di tengah serangan biadab Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Saree juga meminta semua negara untuk menarik warganya yang bekerja sebagai awak kapal semacam itu.
Dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi pada tanggal 14 November, pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah di Yaman meminta negara-negara Arab dan dunia Muslim untuk mengambil sikap yang jelas dalam menghadapi kekejaman Zionis Israel di Gaza.
Abdul-Malik al-Houthi mengatakan pasukan Yaman terus mengawasi setiap kapal Zionis Israel di Laut Merah, dan di Selat Bab el-Mandab pada khususnya, serta perairan teritorial Yaman.
Houthi mengatakan pendudukan Zionis Israel “tidak berani mengibarkan bendera Zionis Israel di kapal mereka di Laut Merah.”
“Mereka berkamuflase, yang menunjukkan ketakutan mereka dan efektivitas posisi kita.”
Israel mengobarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam melakukan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan ke wilayah-wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim pendudukan terhadap rakyat Palestina.
Menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza, setidaknya 12.300 warga Palestina telah tewas dalam serangan tersebut, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak. Hampir 30.000 warga Palestina juga terluka.
Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap Gaza, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.[IT/r]