0
Friday 23 June 2023 - 14:15
PBB - Zionis Israel:

Mantan Sekjen PBB: Penindasan Israel terhadap Warga Palestina Mungkin Merupakan Apartheid

Story Code : 1065585
Mantan Sekjen PBB: Penindasan Israel terhadap Warga Palestina Mungkin Merupakan Apartheid
Ban mengatakan setelah kunjungan tiga harinya ke wilayah Asia Barat pada hari Kamis (22/6) bahwa dia telah “melihat tanda-tanda, melalui perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan pembatasan yang lebih ketat terhadap warga Palestina, bahwa sistem apartheid mulai mengakar.”

Menggambar analogi antara apa yang dia temui selama perjalanannya dan yang dia hadapi saat memimpin badan dunia dari 2007 hingga 2016, Ban berkata, “Saya pikir situasinya semakin memburuk. Saya hanya berpikir bahwa, seperti yang dikatakan banyak orang, ini mungkin merupakan apartheid.”

Mantan sekjen PBB itu juga menyatakan keprihatinan bahwa solusi dua negara untuk konflik Zionis Israel-Palestina "memudar" di tengah lonjakan kekerasan mematikan di Tepi Barat yang diduduki.

Ban berada di wilayah tersebut atas nama The Elders, sekelompok negarawan yang terlibat dalam prakarsa perdamaian dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Bersama dengan ketua kelompok tersebut, mantan Presiden Irlandia Mary Robinson, dia bertemu dengan para pemimpin Palestina dan otoritas Israel.

Robinson, pada bagiannya, mengutuk kekerasan Israel terhadap warga Palestina dan mengatakan rezim pendudukan menggunakan kekuatan yang tidak proporsional dalam penggerebekannya.

Kelompok hak asasi terkemuka telah membunyikan alarm bahwa rezim pendudukan berubah menjadi sistem apartheid yang mereka katakan memberikan status kelas dua kepada warga Palestina dan dirancang untuk mempertahankan hegemoni Zionis dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania.

Penindasan Zionis Israel terhadap Palestina telah menyaksikan peningkatan tajam di bawah kabinet koalisi ekstremis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang terdiri dari partai-partai Zionis sayap kanan yang menentang kenegaraan Palestina dan mendukung perluasan permukiman ilegal.

Selama beberapa bulan terakhir, rezim Zionis Israel telah mengintensifkan serangan terhadap kota-kota Palestina di seluruh wilayah pendudukan. Akibat serangan tersebut, puluhan warga Palestina tewas dan banyak lainnya ditangkap.

Sebagian besar serangan menargetkan kota Nablus dan Jenin di Tepi Barat yang diduduki, di mana pasukan rezim telah berusaha untuk menahan perlawanan Palestina yang tumbuh terhadap pendudukan.

Salah satu tujuan serangan Israel di berbagai lokasi di Tepi Barat yang diduduki adalah untuk meruntuhkan bangunan milik warga Palestina, yang dituduh rezim membunuh pemukim Zionis.

Akibat serangan ini, lebih dari 160 warga Palestina, termasuk 28 anak-anak, tewas dan banyak lainnya ditangkap pada tahun 2023.[IT/r]
Comment