Erdogan Menuju Putaran Kedua dalam Pemilu Turki

Pada Senin (15/5) pagi, dewan pemilihan tertinggi negara itu mengatakan Erdogan telah memenangkan 49,4% suara, dengan 99% kotak suara domestik dibuka dan lebih dari 86% kotak suara luar negeri telah dihitung.

Sesuai aturan pemilihan Turki, kemenangan mutlak membutuhkan kandidat untuk mendapatkan setidaknya 50% suara plus satu, sementara partai politik harus mendapatkan 50% kursi untuk membentuk pemerintahan sendiri.

Sementara keduanya yakin untuk kemenangan putaran pertama, Erdogan dan pemimpin Partai Republik Rakyat (CHP) Kilicdaroglu telah menerima ketidakpastian tersebut, dengan presiden mengatakan putaran kedua adalah “selamat datang” jika itu adalah keinginan rakyat.

Kilicdaroglu Akan Menerima Limpasan

Pemimpin aliansi oposisi Turki Kemal Kilicdaroglu mengatakan pada Senin pagi bahwa dia akan menerima keputusan pemilih untuk pemungutan suara putaran kedua.

Kilicdaroglu menyatakan keyakinannya bahwa dia akan menang dalam putaran kedua melawan Presiden petahana Recep Tayipp Erdogan saat dia berbicara bersama para pemimpin aliansi enam partai.

“Jika negara kami mengatakan putaran kedua, kami pasti akan menang di putaran kedua,” kata Kilicdaroglu kepada wartawan. “Kemauan untuk perubahan dalam masyarakat lebih tinggi dari 50%.”

Partai-partai oposisi, bagaimanapun, berteriak curang, mengatakan bahwa ada penyimpangan dalam pemilihan dan suara telah dimanipulasi untuk mendukung partai berkuasa Erdogan.

Terlepas dari tuduhan itu, Erdogan menyatakan kemenangan, mengatakan kepada para pendukung di luar markas partainya bahwa “Turki telah memberikan keputusan yang sangat jelas.

“Proses pemungutan suara diselesaikan dengan cara yang sesuai dengan demokrasi kita, terima kasih Tuhan,” kata Erdogan. “Sekarang, seperti biasa, saatnya memegang erat kotak suara. Sampai hasilnya final, kami terus melindungi kehendak bangsa kami!”

Sebagai tanggapan, Ince menolak untuk mengakui kekalahan dan berjanji akan berjuang lebih keras untuk putaran kedua. Dia mengimbau para pendukungnya untuk tetap tenang dan terus memberikan suara untuk perubahan kepemimpinan negara.

Pemungutan suara putaran kedua akan berlangsung pada 8 Juli, di mana Erdogan dan partainya akan berhadapan langsung dengan oposisi dalam apa yang akan menjadi pertempuran sengit. Hasil pemilihan putaran kedua akan berdampak signifikan bagi Turki, baik secara domestik maupun internasional, karena Erdogan berusaha untuk mengonsolidasikan kekuasaannya untuk masa jabatan berikutnya. [IT/r]