0
Monday 7 November 2022 - 04:32
Gejolak Politik AS:

Biden, Obama dan Trump Meningkatkan Kekhawatiran atas Ancaman terhadap 'Demokrasi' AS dalam Hitungan Mundur Paruh Waktu

Story Code : 1023170
Biden, Obama dan Trump Meningkatkan Kekhawatiran atas Ancaman terhadap
Biden, Obama dan Trump semua berkumpul pada hari Sabtu (5/11) di Pennsylvania untuk mendorong partai mereka ke garis finis dalam perlombaan yang digambarkan petahana sebagai momen "menentukan".

Pennsylvania adalah salah satu dari segelintir negara bagian yang akan menentukan keseimbangan kekuasaan secara keseluruhan ketika pemilih AS menentukan siapa yang akan mengendalikan Kongres selama dua tahun terakhir masa jabatan pertama Biden.

Berbicara kepada ribuan orang di arena Philadelphia, Biden mengatakan pemilih AS menghadapi "pilihan antara dua visi Amerika yang sangat berbeda."

"Demokrasi secara harfiah ada di pemungutan suara. Ini adalah momen yang menentukan bagi bangsa dan kita semua, kita semua harus berbicara dengan satu suara," katanya.

Obama, yang dipandang sebagai superstar Demokrat, memperingatkan bahwa "hak-hak dasar..., alasan dan kesopanan ada dalam pemungutan suara."

Dia menyerang Partai Republik karena semakin menolak segala sesuatu mulai dari sains hingga menghormati aturan.

"Demokrasi itu sendiri ada dalam pemungutan suara. Taruhannya tinggi," kata Obama dalam gema peringatan Biden, suaranya menjadi serak.

Negara polisi

Trump menyalahkan Biden karena mengubah negara itu menjadi negara polisi.

Mantan presiden menyerukan "gelombang merah raksasa" Partai Republik untuk mengalahkan Demokrat dalam pemilihan paruh waktu.

"Jika Anda ingin menghentikan kehancuran negara kita dan menyelamatkan 'Mimpi Amerika', maka Selasa ini Anda harus memilih Partai Republik dalam gelombang merah raksasa," katanya pada rapat umum, mengacu pada warna tradisional partai.

Saat mereka berbicara, jajak pendapat Washington Post-ABC News menunjukkan semakin banyak orang Amerika yang takut akan pecahnya kekerasan di negara itu.

Hampir 9 dari 10 orang Amerika (88 persen) khawatir bahwa perpecahan politik telah meningkat hingga ada peningkatan risiko kekerasan bermotif politik di Amerika Serikat.

Pada hari Rabu, Biden memohon kepada rakyat Amerika untuk menerima hasil pemilu dan menghindari menggunakan kekerasan.

“Kita harus, dengan satu suara bersatu yang luar biasa, berbicara sebagai sebuah negara dan mengatakan tidak ada tempat, tidak ada tempat untuk intimidasi pemilih atau kekerasan politik di Amerika, apakah itu ditujukan pada Demokrat atau Republik,” kata Biden. “Tidak ada tempat, titik. Tidak ada tempat, selamanya.”[IT/r]
Comment