Pejabat Lokal: Banyak Korban dalam Eskalasi Utama Gaza
Story Code : 1007882
Operasi militer Israel menghabisi seorang komandan senior militan Palestina
Rekaman video menunjukkan asap mengepul dari daerah pemukiman padat di daerah kantong Palestina, setelah pasukan Israel melakukan serangan udara. Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan menyusul “ancaman langsung yang ditimbulkan oleh Jihad Islam Palestina di Gaza.”
Misi itu diberi nama 'Operasi Breaking Dawn' oleh IDF.
Serangan hari Jumat (5/8) menewaskan operator senior PIJ Taysir al-Jabari, klaim IDF. Pendahulu Al-Jabari, Baha Abu al-Ata, tewas dalam serangan udara Israel pada 2019.
Pejabat kesehatan Palestina juga mengklaim bahwa setidaknya tujuh orang tewas dalam serangan itu, termasuk seorang gadis berusia lima tahun. Sedikitnya 40 orang terluka, tambah mereka.
“Kami tidak akan mundur dan kami tidak akan ragu-ragu,” kata Sekretaris Jenderal PIJ Ziyad Al-Nakhala menanggapi kematian al-Jabari.
Pejabat Zionis Israel telah memperingatkan selama beberapa hari bahwa kelompok militan berencana menyerang Israel dengan rudal anti-tank dan tembakan penembak jitu. Peringatan itu muncul setelah pasukan Israel menangkap pemimpin PIJ Bassem Saadi di kota Jenin, Tepi Barat, pada Senin. Seorang remaja Palestina tewas dalam serangan di rumah Saadi.
PIJ mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyatakan keadaan "kewaspadaan" dan meningkatkan "kesiapan" para pejuangnya sebagai tanggapan. Sementara itu Zionis Israel membatasi pertemuan dalam jarak 80 km (50 mil) dari Gaza, dan memperingatkan penduduk tentang kemungkinan tembakan roket Palestina, sambil memblokir jalan masuk dan keluar dari daerah tersebut.
Menteri Pertahanan Zionis Israel Benny Gantz mengunjungi Komando Selatan IDF pada hari Kamis (4/8) dan mengeluarkan peringatan kepada gerilyawan Palestina, dengan mengatakan "ancaman itu akan dihilangkan dengan satu atau lain cara."[IT/r]