0
Wednesday 27 July 2022 - 04:51
Gejolak Irak:

Roket Katyusha Hantam Kompleks Gas Milik UEA di Kurdistan Irak

Story Code : 1006194
Roket Katyusha Hantam Kompleks Gas Milik UEA di Kurdistan Irak
"Masih belum jelas apakah ada kerusakan" dalam serangan Senin malam di kompleks Khor Mor, kata Ramak Ramadan, kepala distrik Chamchamal di mana fasilitas itu berada.

Kompleks gas terletak di antara kota Kirkuk dan Sulaimaniyah di Irak utara, di wilayah yang dikelola oleh otoritas Kurdi.

Sejauh ini tidak ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sadiq Mohammed, seorang pejabat dari distrik Qadr Qaram yang berdekatan, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada jaringan berita televisi Kurdistan 24 berbahasa Kurdi bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan tiga roket Katyusha, tanpa menimbulkan korban.

Laporan lain mengatakan lima roket digunakan dalam serangan itu.

Sebelumnya pada bulan Juni, fasilitas milik Emirati menjadi sasaran tiga kali secara terpisah oleh roket yang tidak menimbulkan korban atau kerusakan. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Sebuah roket Katyusha pada 25 Juni menargetkan kompleks gas Khor Mor.

"Roket itu menghantam sekitar 500 meter di luar kompleks," kata seorang pejabat setempat saat itu. Tidak ada klaim segera atas serangan itu.

Serangan roket Katyusha menghantam fasilitas yang sama pada 22 Juni dan 17 Juni, juga tanpa menimbulkan korban atau kerusakan.

Infrastruktur energi di tempat lain di wilayah semi-otonom Kurdistan juga diserang dalam beberapa bulan terakhir.

Roket menghantam kilang Kawergost, barat laut ibukota regional Erbil, pada bulan April dan Mei.

Serangan itu terjadi di tengah perselisihan minyak yang memanas antara Kurdistan dan pemerintah federal di Baghdad.

Pemerintah Irak dan Pemerintah Daerah Kurdistan [KRG] telah lama berselisih mengenai bagian Baghdad dari bensin Kurdi, dengan pemerintah Irak menuntut kontrol penuh atas minyak mentah di kawasan itu selama bertahun-tahun.

Di bawah kesepakatan antara kedua belah pihak, wilayah Kurdi mengirimkan 250.000 dari lebih dari 400.000 barel produksi minyak harian ke Baghdad, sebagai imbalan atas bagiannya dari anggaran federal.

Selama beberapa tahun terakhir, beberapa laporan telah mengungkapkan bahwa Kurdistan Irak diam-diam menjual minyak ke Zionis Israel dengan harga diskon besar-besaran dan bahwa lebih dari dua pertiga minyak rezim pendudukan telah diimpor dari Pemerintah Daerah Kurdistan.

Surat kabar Al-Araby Al-Jadid yang berbasis di London mengatakan dalam sebuah laporan pada Maret 2019 bahwa Israel membeli sejumlah besar minyak Irak dari pihak-pihak tertentu dan “mafia” di wilayah Kurdistan dengan harga serendah $16 atau $17 dolar.

Harian Inggris Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa Israel telah memperoleh 75 persen pasokan minyaknya dari Kurdistan Irak.

Transaksi rahasia Kurdistan dengan Zionis  Israel, yang juga mencakup kerjasama yang dilaporkan kawasan itu dengan agen mata-mata Zionis Israel Mossad, terjadi ketika parlemen Irak baru-baru ini mengesahkan undang-undang yang melarang negara itu untuk menormalkan hubungannya dengan rezim Tel Aviv.

Pengesahan undang-undang tersebut memperkuat kebijakan negara Arab yang tidak berubah dan kuno untuk menolak mengakui rezim pendudukan.[IT/r]
Comment