Pemimpin China Xi Memperingatkan AS Agar Tidak 'Memperluas Aliansi Militer' Menjelang KTT BRICS

Pernyataan tersebut disampaikan pemimpin China tersebut dalam pidato yang disampaikannya dalam format virtual pada upacara pembukaan Forum Bisnis BRICS pada hari Rabu (22/6) dengan para pemimpin puncak dari Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan.

Dia mengatakan "kelompok politik ", "blok konfrontasi " dan aliansi militer hanya akan mengarah pada "perang dan konflik", mendesak masyarakat internasional untuk menentang praktik hegemonik dalam kritik terselubung terhadap aliansi militer NATO yang dipimpin AS.

“Dalam satu abad terakhir, umat manusia telah melalui momok dua perang dunia dan bayang-bayang gelap Perang Dingin. Tragedi masa lalu memberitahu kita bahwa hegemoni, politik kelompok dan konfrontasi blok tidak membawa perdamaian atau keamanan; mereka hanya mengarah pada perang dan konflik,” kata Xi.

“Krisis Ukraina adalah peringatan lain untuk semua orang di dunia. Ini mengingatkan kita bahwa kepercayaan buta pada apa yang disebut 'kekuatan posisi ' dan upaya untuk memperluas aliansi militer dan mencari keamanan sendiri dengan mengorbankan orang lain hanya akan menempatkan diri dalam dilema keamanan."

Kelompok yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, secara kolektif mewakili lebih dari 40 persen populasi dunia.

China, India, dan Afrika Selatan telah abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB yang mengutuk Rusia atas perang di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari.

Operasi militer tersebut telah menimbulkan gelombang sanksi oleh Amerika Serikat dan sekutu Eropanya terhadap Moskow dan membawa sejumlah besar senjata canggih ke Ukraina.

Dalam referensi yang jelas ke Amerika Serikat, Xi, yang negaranya juga terhuyung-huyung di bawah sanksi oleh Washington, mengatakan kebijakan itu memiliki fungsi bumerang dan membawa akibatnya.[IT/r]