Berikut ini adalah transkrip wawancara Press TV dengan Paul Wolf, ahli hak asasi manusia dan pengacara internasional, tentang masalah ini.
Press TV: Seperti yang kami katakan, Netanyahu melihat migran Afrika sebagai ancaman utama bagi karakter Yahudi Israel. Apakah salah untuk mengharapkan rasisme terang-terangan seperti itu dari apa yang dimaksudkan untuk menjadi "satu satunya (negara) demokrasi" di wilayah tersebut?
Wolf: Saya tidak berpikir ada orang yang benar-benar terkejut oleh ini. Tentu saja sebagian besar dari rasisme yang ditujukan pada Palestina dan saya pikir sebagian besar orang akan melihat dinding ini sebagai benar-benar yang dimaksudkan untuk membatasi aliran barang, termasuk bahkan makanan, ke Jalur Gaza. Orang dengan baik- mengenal dengan armada Kebebasan yang berusaha untuk membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza. Jadi, saya tidak berpikir orang akan terkejut melihat ini dan saya ragu kalau hal ini benar-benar diarahkan pada imigran Afrika.
Tentu saja, ini adalah wilayah yang diduduki. Israel memiliki status kekuatan pendudukan. Jadi, itu sebebarnya tidak boleh melakukan hal-hal untuk menguasai setiap wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Palestina. Saya mengerti bahwa kita berbicara tentang Yerusalem Timur [Al-Quds]. Itu sangat sensitif dan [juga] Jalur Gaza sangat sensitif. Hal ini pada dasarnya Konvensi Den Haag dan Konvensi Jenewa ke-4 melarang kekuatan pendudukan melakukan hal-hal untuk menurunkan populasi ke wilayah yang diduduki.
Saya melihat ini benar-benar mirip sekali. Mereka mengatakan bahwa bagian dari alasannya adalah untuk memudahkan pengunjung Yahudi ke situs religius, tapi saya melihat semua ini sebenarnya sebagai bagian dari usaha menguasai wilayah dan membawa pemukim Yahudi ke wilayah ini, sehingga akhirnya dianggap sebagai bagian dari Israel.
Press TV: Mesir, sekalipun dapat dikatakan berdampingan dengan Palestina, terus bertindak dengan cara bertentangan dengan gagasan itu. Apa dampak tindakan penghalang ini terhadap bagaimana usaha warga Gaza dan pandangan mereka tentang saudara-saudara Arab mereka?
Wolf: Saya rasa anda benar. Saya pikir semua orang menyalahkan Israel dimana tidak ada yang benar-benar menempatkan tekanan kuat pada orang Mesir dan orang Mesir sebenarnya bagian lain dari masalah. Mereka melakukan embargo barang sama sebagaimana Israel melakukan dan tentu saja ini adalah pemerintah yang didukung oleh Barat, terutama Amerika Serikat. Ini bukan sebuah pemerintahan demokratis. Pada kenyataannya, itu pemerintah yang cukup menakutkan dan salah satu harapan adalah mantan Direktur Jenderal IAEA [Badan Energi Atom Internasional] Mohamed ElBaradei.
Jadi, saya berpikir bahwa titik pandang yang valid adalah dengan melihat Mesir sebagai mitra setara dalam hal ini dan [Mesir] benar-benar melakukan hal yang sama terhadap Palestina sebagai Israel lakukannya, walaupun Mesir tampaknya tidak memiliki motivasi yang sama.
Saya pikir mengapa mereka bisa berkaitan, karena motivasi Israel tampaknya adalah untuk menguasai wilayah dan motivasi Mesir hanya untuk motivasi keamanan, karena tidak ada yang berpikir Israel sedang mencoba untuk menguasai wilayah-wilayah. Tapi saya cukup setuju dengan Anda bahwa Mesir adalah sama bersalah karena mencegah aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza dan wilayah-wilayah lainnya yang diduduki.
Press TV: Hukum internasional selalu menjadi obyek cemoohan di Israel. Apakah langkah yang bisa diambil untuk mencoba dan memperlambat, terhadap tindakan yang dilakukan oleh Mesir dan Israel?
Wolf: Saya pikir itu bahwa akan baik sekali untuk mengambil langkah-langkah dengan pemahaman bahwa mereka sulit untuk melakukannya. Langkah sebelumnya telah diambil. Ini bukan dinding pertama yang telah dibangun Israel dan Mahkamah Internasional pada tahun 2003 memberikan pendapatnya tentang dinding (pemisah) yang sedang dibangun Israel dan menyatakan bahwa itu adalah ilegal karena beberapa alasan, tetapi tidak jadi dilaksanakan, karena mekanisme pelaksana PBB hanya Dewan Keamanan dan AS sangat andal memberikan veto untuk apa pun, bahkan tidak dapat menegakkan sesuatu apa lagi mengkritik Israel ... AS sangat handal dalam membela Israel. Ada beberapa organisasi regional - negara-negara Arab memiliki sejumlah daripadanya - tapi sekali lagi mereka semua memiliki masalah yang sama karena pada dasarnya semua organisasi internasional kekurangan mekanisme penegakan hukum yang akan bekerja melawan Israel.
Anda melihat orang-orang yang melakukan tindakan berani. Mereka akan mencoba menyeberang dari Mesir ke Gaza dengan bantuan (organisasi) kemanusiaan dan itu sebenarnya semacam kekuatan yang dapat membawa orang orang ini menghasilkan iklim politik. Saya benar-benar berpikir bahwa pada akhirnya untuk mempengaruhi pemerintah AS, sehingga pemerintah AS dapat mulai menekan Israel, karena ini tampaknya, tidak peduli apa yang terjadi, Israel tampaknya tidak pernah mendapatkannya (tekanan), bahwa apa yang mereka lakukan sangat kontra produktif dengan citra mereka di dunia. Mereka akhirnya membuat banyak permusuhan terhadap diri mereka sendiri. Sekarang mereka tampaknya akan mengasingkan orang Afrika untuk beberapa alasan. Saya pikir tekanan harus datang dari Amerika Serikat.
Jadi, saya pikir itu akan baik jika beberapa orang dari Amerika Serikat mampu menekan presiden AS, sehingga AS memiliki kebijakan luar negeri yang pada dasarnya akan mengangkat masalah ini.
Masalah pemukiman yang dibangkitkan tetapi tidak pernah terselesaikan. Saya pikir itu tidak akan terlaksana. Sekutu Israel, terutama Amerika Serikat, harus menekan mereka untuk mengambil langkah itu.