Pengusaha: Impor Barang-barang Pokok Iran Melalui Irak Sebesar $1,5 Miliar hingga Maret
Story Code : 996617
Impor barang-barang kebutuhan pokok Iran dari Irak meningkat hampir empat kali lipat sepanjang tahun hingga akhir Maret, kata seorang pengusaha yang mengawasi perdagangan antara kedua tetangga itu, seraya menunjukkan bahwa sebagian besar impor tersebut telah didanai melalui tunggakan energi Irak ke Iran.
Yahya Al Es'haq, yang memimpin Kamar Dagang Gabungan Iran-Irak, mengatakan pada hari Sabtu (28/5) bahwa impor barang-barang kebutuhan pokok melalui Irak telah mencapai hampir $1,5 miliar selama tahun kalender terakhir, naik dari $400 juta yang tercatat pada tahun tersebut hingga Maret 2021.
“Pasokan barang-barang kebutuhan pokok dari Irak meningkat karena kami mengimpor bagian dari barang-barang yang kami butuhkan melalui dana (diblokir) di Irak,” kata Al Es'haq seperti dikutip oleh kantor berita semi-resmi Fars.
Al Es'haq mengatakan awal bulan ini bahwa Baghdad telah mengurangi tagihan energi yang belum dibayar ke Teheran menjadi lebih dari $ 1 miliar dari lebih dari $ 5 miliar yang dilaporkan pada akhir 2020.
Pejabat pemerintah Iran belum mengkonfirmasi angka tersebut. Laporan di media Irak telah menunjukkan bahwa negara Arab telah berhasil memulangkan sebagian dari dana Iran yang tetap diblokir di rekening bank karena sanksi Amerika terhadap Tehran.
Kementerian Perminyakan Iran mengumumkan awal bulan ini akan meningkatkan jumlah ekspor gas alam ke Irak setelah delegasi dari negara tersebut melakukan perjalanan ke Tehran dan memberikan jaminan bahwa tunggakan impor energi akan segera diselesaikan.
Perusahaan Perdagangan Pemerintah Iran mengatakan pada hari Sabtu bahwa impor barang-barang pokok, termasuk biji-bijian dan pakan ternak, telah mencapai hampir 2 juta metrik ton dalam dua bulan pertama tahun kalender saat ini.
Perusahaan mengatakan, persediaan barang pokok meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.[IT/r]