Hamas pada Peringatan Pembantaian Deir Yassin: Rakyat Kami Tidak Akan Pernah Melupakan Kejahatan Israel

Memperingati pembantaian, yang dilakukan di sebelah barat al-Quds yang diduduki pada tanggal 9 April 1948, Hamas telah berjanji akan melanjutkan perjuangan untuk pembebasan tanah Palestina dan kembalinya para pengungsi ke wilayah yang diduduki.

“Kejahatan dan pembantaian pendudukan terhadap tanah dan orang-orang kami tidak dapat dihentikan … dan kami akan tetap setia pada darah dan pengorbanan para martir dan menegakkan jalan mereka sampai pendudukan digulingkan dan dihapus dari tanah kami,” bunyi pernyataan itu.

Tujuh puluh empat tahun yang lalu, geng-geng Zionis melakukan pembantaian keji terhadap rakyat Palestina dan membunuh setidaknya 360 pria, wanita, dan bayi di daerah tersebut.

Hamas mengatakan kejahatan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung dan di tempat lain di seluruh tanah yang diduduki mengungkap sifat kriminal rezim tersebut.

“Rencana Zionis Israel yang menargetkan al-Quds, Tepi Barat, Gaza dan Masjid al-Aqsha adalah kelanjutan dari pendekatan dan perilaku kriminal di mana entitas kriminal ini didirikan, tetapi semua ini tidak akan mematahkan keinginan rakyat kami atau mencegah mereka. dari menegakkan jalan perlawanan yang komprehensif sampai hak-hak mereka yang sah sepenuhnya direbut.”

Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan Israel telah mengejar kebijakan untuk menetapkan dan kemudian mempertahankan mayoritas demografis Yahudi, dan memaksimalkan kontrol atas tanah dan sumber daya untuk menguntungkan pemukim ekstremis Israel sejak didirikan pada tahun 1948.

Dokumen-dokumen yang terungkap pada Desember 2021 mengungkap rincian pembunuhan warga Palestina pada hari 'Nakba' (Bencana), ketika pembersihan etnis lebih dari 700.000 warga Palestina terjadi bersamaan dengan penghancuran lebih dari 500 desa pada tahun 1948.[IT/r]