0
Friday 25 March 2022 - 03:34
Saudi Arabia - Lebanon:

Laporan: Duta Besar Saudi dan Kuwait Akan Kembali ke Lebanon setelah Kebuntuan Diplomatik Tahun Lalu Terkait Perang Yaman

Story Code : 985490
Laporan: Duta Besar Saudi dan Kuwait Akan Kembali ke Lebanon setelah Kebuntuan Diplomatik Tahun Lalu Terkait Perang Yaman
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh surat kabar harian berbahasa Arab Lebanon al-Liwaa, Duta Besar Saudi untuk Lebanon Walid Bukhari akan segera kembali ke Beirut.

Laporan tersebut menambahkan bahwa Bukhari akhir-akhir ini berpartisipasi dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan bin Abdullah dan timpalannya dari Prancis Jean-Yves Le Drian, di mana kedua negara telah sepakat untuk membiayai dan mendukung kegiatan beberapa organisasi non-pemerintah di Libanon.

Bantuan Saudi dilaporkan berjumlah $36 juta, menurut kantor berita pemerintah Arab Saudi.

Surat kabar al-Liwaa menambahkan bahwa duta besar Kuwait juga akan kembali ke Beirut dalam beberapa minggu ke depan.

Harian itu mengatakan telah mengetahui bahwa Kuwait akan meningkatkan kontaknya dalam beberapa hari mendatang dalam upaya untuk memulihkan hubungan antara Lebanon dan negara-negara Arab Teluk Persia.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menekankan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (21/3) tentang perlunya menghentikan semua kegiatan yang berasal dari Lebanon yang mempengaruhi keamanan dan stabilitas Arab Saudi dan negara-negara Teluk Persia lainnya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Lebanon berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Arab Saudi, menyusul kontak telepon dengan Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Ahmad Nasser al-Mohammad Al Sabah.

Kementerian luar negeri Arab Saudi pada hari Selasa (22/3) mengatakan pihaknya menyambut baik pernyataan Mikati, menambahkan bahwa pihaknya berharap akan "berkontribusi pada pemulihan peran dan status Lebanon di tingkat Arab dan internasional."

Pada Oktober tahun lalu, George Kordahi membuat marah Riyadh dan sekutu Teluk Persia dengan menggambarkan perang yang dipimpin Saudi di Yaman sebagai "sia-sia" dalam sebuah acara online yang berafiliasi dengan jaringan berita televisi Al Jazira Qatar, menambahkan bahwa angkatan bersenjata Yaman berhasil mempertahankan negara. [IT/r]
Comment