Pasukan Israel Hancurkan Lebih Banyak Bangunan Palestina di Al-Quds
Story Code : 980741
Media Palestina, mengutip sumber-sumber lokal, melaporkan pada hari Kamis (24/2) bahwa buldoser Israel meratakan bangunan perumahan dan komersial di lingkungan Baqa'an.
Laporan itu mengatakan staf kotamadya Israel, di bawah perlindungan ketat oleh polisi, pertama-tama menutup area di sekitar gedung dan kemudian memanggil buldoser untuk pembongkaran.
Sebuah rumah berlantai dua termasuk di antara bangunan yang dihancurkan, katanya.
Zionis Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan al-Quds Timur, mengklaim bahwa bangunan tersebut telah dibangun tanpa izin, yang hampir tidak mungkin diperoleh. Mereka juga terkadang memerintahkan pemilik Palestina untuk menghancurkan rumah mereka sendiri atau membayar biaya pembongkaran jika mereka tidak melakukannya.
Rezim Tel Aviv berencana untuk memaksa keluar keluarga Palestina dari lingkungan yang berbeda di Timur al-Quds dalam upaya untuk menggantikan mereka dengan pemukim.
Hampir 700.000 orang Zionis Israel tinggal di pemukiman ilegal yang dibangun sejak pendudukan tahun 1967 di Tepi Barat dan al-Quds Timur.
Dewan Keamanan PBB dalam beberapa resolusi mengutuk proyek pemukiman Tel Aviv di tanah Palestina yang diduduki.
Pencurian tanah di seluruh wilayah pendudukan telah mendorong penduduk ke dalam kantong padat yang dikelilingi oleh tembok, pemukiman, dan instalasi militer.
Pada Mei tahun lalu, perampasan tanah Israel di Tepi Barat yang diduduki memicu perang antara militer dan kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza yang berlangsung selama 11 hari.
Selama perang, pemboman tanpa henti Israel di Gaza menewaskan lebih dari 250 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.
Tahanan Palestina yang kelaparan dirawat di rumah sakit
Sebuah kelompok advokasi tahanan Palestina mengatakan Muhammad Nawara, melakukan mogok makan selama beberapa hari berturut-turut di sebuah penjara Zionis Israel, kini telah dipindahkan ke rumah sakit karena memburuknya kondisi kesehatannya.
Nawara baru-baru ini dikirim ke sel isolasi di penjara Gilboa yang terkenal kejam di Zionis Israel selama enam bulan.
Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menegaskan bahwa dia melakukan mogok makan sebagai protes atas isolasi barunya untuk ketiga kalinya.
Kondisi kesehatan Nawara, yang mendekam di penjara sejak 2001, memburuk dalam beberapa hari terakhir. [IT/r]