Sayyid Nasrallah: Suriah Muncul sebagai Pemenang dalam Perang Universal, Memperingatkan terhadap Kebodohan 'Israel'
Story Code : 862524
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada ulang tahun kesyahidan keempat komandan senior Mustafa Badreddine (Zoulfikar), Sayyid Nasrallah memperingatkan para pejabat dan komandan Zionis Israel agar tidak melakukan kebodohan di Suriah yang dapat menyebabkan ledakan wilayah tersebut.
Beliau ditujukan kepada masyarakat Zionis Israel, mengatakan bahwa para pejabat Zionis berbohong pada mereka dan menciptakan tujuan palsu dan kemenangan palsu di Suriah.
Sementara itu, Hizbullah memperingatkan beberapa pihak Libanon agar tidak bertaruh pada 'penggulingan rezim' di Suriah, menyerukan untuk memulihkan hubungan antara Libanon dan Suriah sebagai langkah kunci untuk memecahkan masalah utama di Libanon termasuk ekonomi.
Sayyid Nasrallah menolak laporan tentang dugaan konflik antara Iran dan Rusia atas Suriah, mencatat bahwa laporan tersebut adalah bagian dari perang psikologis setelah kekalahan skema yang diluncurkan oleh AS dan kekuatan hegemonik lainnya.
Tentang Peringatan
Sayyid Nasrallah memulai pidatonya dengan menyampaikan belasungkawa atas kesyahidan Imam Ali (as) di Laylat Al-Qadr.
Dia mengatakan bahwa Imam pertama untuk Syiah adalah tokoh Muslim pertama yang menentang Kharijite, mencatat bahwa ideologi Takfiri yang dihadapi Hizbullah dan sekutunya dalam beberapa tahun terakhir adalah perpanjangan dari doktrin Kharijite.
Beliau juga memberi hormat kepada para perawat pada hari Perawat, memuji mereka karena berada di garis depan pertempuran melawan virus corona.
Pada pidato itu, Sayyid Nasrallah menekankan bahwa kepemimpinan di Hizbullah sangat ingin untuk memperingati peringatan para martir komandan dan pejuangnya yang syahid yang memperigatakan diri mereka sendiri untuk jalur Perlawanan.
Sayyid Nasrallah kemudian berbicara tentang karakteristik syahid Badreddine dan menceritakan pengalamannya dengannya selama agresi Israel di Libanon pada tahun 1996 dan selama perang Suriah yang meletus pada Maret 2011.
“Syahid Mustafa Badreddine memiliki moral yang tinggi dan semangat yang kuat yang sangat kita butuhkan untuk mengatasi semua jenis tantangan. Dia adalah komandan yang berani dan percaya diri yang menginspirasi semua pejuang yang dipimpinnya. "
"Komandan Badreddine adalah komandan komando pusat Hizbullah selama Perang April 1996. Kepemimpinannya dalam pertempuran membawa kemenangan pada tahun itu, menjelang kemenangan selama pembebasan Lebanon selatan pada tahun 2000."[IT/r]