Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid, komandan markas Khatam al-Anbiya, Senin (1/7) mengatakan Iran akan melakukan yang terbaik untuk menghindari konflik militer tetapi itu tidak berarti negara itu tidak siap untuk itu.
"Sama seperti kita akan menyaksikan pecahnya perang dengan komando intelijen, kehati-hatian dan kekuatan, kita jauh lebih siap dan gesit daripada masa lalu untuk menimbulkan kerugian besar pada agresor dan akan membuat keputusan cepat dalam hal ini,” katanya selama kunjungan ke unit angkatan laut Iran di dekat Selat Hormuz.
"Kami memperingatkan bahwa seandainya ada perang, tidak ada yang akan mengendalikan durasi maupun cakupannya," tambahnya.
Komandan Iran menyatakan harapan bahwa AS dan sekutunya telah belajar dari "kesalahan" mereka dalam menyerang Irak dan Afghanistan, dua konflik yang katanya menelan biaya lebih dari $ 7 triliun dan sekitar 70.000 tentara.
Dia menegaskan kembali bahwa tanggapan Iran terhadap setiap intrusi di pulau-pulau Teluk Persia serta perbatasan laut dan udara akan "kuat" dan membuat para penyerang menyesali tindakan mereka.
Pernyataan itu muncul beberapa hari setelah Pasukan Aerospace IRGC menjatuhkan pesawat mata-mata Amerika RQ-4C yang mengganggu di dalam wilayah udara Iran di atas Teluk Persia.[IT/r]