0
Saturday 16 November 2024 - 09:49
Iran

 Ketua Badan Atom Dunia Kunjungi Dua Situs Nuklir Iran

Story Code : 1172843
 Ketua Badan Atom Dunia Kunjungi Dua Situs Nuklir Iran
Selama kunjungannya itu, Grossi didampingi oleh Behrouz Kamalvandi, Wakil Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) untuk Urusan Internasional, Hukum, dan Parlemen, dan Kazem Gharibabadi, Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional.
 
Grossi beserta delegasinya dari IAEA tiba di Teheran Rabu (13/11) malam untuk melanjutkan interaksi antara Iran dan badan atom dunia tersebut. Kunjungan tersebut sesuai dengan hasil pernyataan bersama yang dikeluarkan selama kunjungan Grossi ke Teheran pada tanggal 4 Maret 2023.
 
Dalam pernyataan bersama mereka, Teheran dan badan nuklir PBB mengakui bahwa keterlibatan positif bilateral dapat membuka jalan bagi perjanjian yang lebih luas di antara negara-negara.
 
Mereka juga sepakat bahwa interaksi bilateral akan dilakukan dalam semangat kolaborasi, dan sepenuhnya sesuai dengan kompetensi IAEA dan hak serta kewajiban Iran berdasarkan perjanjian perlindungan komprehensif.
 
Pada hari Kamis (14/11), Grossi mengadakan pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, kepala badan atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami, dan Presiden Masoud Pezeshkian. Ia juga sempat melakukan konferensi pers bersama dengan Eslami.
 
“Besok akan menjadi langkah yang sangat penting dalam kunjungan saya kali ini, karena saya akan mengunjungi fasilitas-fasilitas penting di Fordo dan Natanz, yang juga akan membantu saya memperoleh gambaran lengkap tentang evolusi program tersebut,” kata Grossi bersama menteri luar negeri Iran.
 
Dalam sebuah post di akun X-nya setelah pembicaraannya yang “penting dan lugas” dengan Grossi, Araghchi mengatakan, "Keputusan ada di tangan EU/E3."
 
"Kami bersedia bernegosiasi berdasarkan kepentingan nasional & hak-hak kami yang tidak dapat dicabut, tetapi TIDAK siap bernegosiasi di bawah tekanan dan intimidasi," tulis diplomat tinggi Iran tersebut.
 
Kepala badan nuklir Iran kemudian memperingatkan tentang "tanggapan langsung" terhadap resolusi apa pun oleh badan nuklir PBB terhadap program atom damai yang dikembangkan Iran.
 
"Setiap resolusi terhadap program nuklir Iran akan ditanggapi dengan respon langsung Iran," kata Eslami, menekankan bahwa Republik Islam, yang tidak terpengaruh oleh tekanan, akan memajukan kegiatan nuklirnya dalam kerangka kepentingan nasionalnya.
 
Pada tahun 2015, Iran membuktikan sifat damai program nuklirnya kepada dunia dengan menandatangani perjanjian nuklir multilateral, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dengan enam negara besar dunia.
 
Namun, penarikan diri sepihak Washington pada tahun 2018 dan penerapan kembali sanksi berikutnya terhadap Teheran membuat masa depan kesepakatan tersebut menjadi tidak pasti.
 
Pada tahun 2019, Iran mulai komitmennya terhadap JCPOA setelah pihak lain enggan memenuhi komitmen mereka. [IT/G]
Comment