Tertuduh Pemboman Boston Tak Bersenjata saat Ditembak Polisi
Story Code : 258140
Pemerintah AS mengakui bahwa tersangka pemboman kedua dalam Boston Marathon telah ditembak dalam keadaan tanpa senjata. Tersangka terluka parah karena tembakan polisi sebelum akhirnya ditangkap. Pengakuan itu berbeda dengan klaim resmi sebelumnya bahwa sang tertuduh bersenjata dan melepaskan tembakan di kapal tempat dia bersembunyi.
The Washingtn Post melaporkan pada hari Kamis (25/4/13) bahwa beberapa pejabat penegak hukum federal menyebutkan, Dzhokhar Tsarnaev, tersangka pemboman Boston sebenarnya tak memliki senjata api saat diberondong tembakan polisi. Sebelumnya, polisi yang menangkapnya mengatakan bahwa Tsarnaev menembak polisi dari perahu. Bahkan disebutkan dia ditangkap bersama beberapa senjata.
Laporan tersebut menyatakan bahwa tembakan sang tersangka berusia 19 tahun itu melukai tenggorokannya. Diperkirakan dai berupaya membunuh dirinya saat polisi bergerak.
Otoritas AS mengklaim bahwa mereka merasa putus asa untuk menangkap Tsarnaev. Sementara FBI menolak untuk menjelaskan apa yang memicu tembakan besar-besaran yang dilakukan polisi.
Menanggapi kondisi tersangka yang tidak bersenjata, seorang pejabat penegak hukum mengatakan, "Anda tidak bisa menebak-nebak apa yang mereka lakukan di tempat kejadian itu. Nyawa tersangka berada dalam bahaya saat itu. "
Laporan lokal lainnya menggambarkan adegan polisi saat menembak Tsarnaev layaknya zona perang sebagaimana disaksikan langsung oleh penduduk yang ada di tempat itu.
Laporan-laporan itu muncul setelah anggota Parlemen negara bagian AS baru-baru ini menyalahkan pemerintah Amerika dalam pemboman Boston Maraton dan menggambarkannya sebagai "Black Ops serangan teroris."
Stella Tremblay, legislator dari partai Republik di negara bagian New Hampshire mengatakan pada 19 April lalu bahwa pemboman kembar di Boston yang menewaskan 3 orang dan melukai lebih dari 250 orang itu serta pemburuan tersangka adalah plot bikinan pemerintah federal AS.
Tremblay kemudian mengatakan bahwa pemboman kembar itu sangat mencurigakan dan menuduh pemerintah Obama telah membombardir warga yang tak bersalah dengan pesawat drone dan sekarang membombardir warga dengan serangan teroris."
Tsarnaev saat ini dirawat di rumah sakit Boston. Kondisinya mulai stabil. Dia mulai berkomunikasi secara tertulis dengan tim khusus interogator FBI pada hari Sabtu (20/4/13) malam. Tsarnaev secara resmi didakwa pada hari Senin (22/4/13) meski dia masih berada di tempat tidur rumah sakit.
Wakil Presiden AS, Joe Biden mengecam Tsarnaev dan saudaranya laki-lakinya sebagai dua pembelot, sesat dan pengecut dalam acara penghormatan polisi kampus yang tewas pada hari Rabu (24/4/13). [IT/r]