Farmasi AS: Sanksi AS Penyebab Kurangnya Obat-Obatan di Iran
Story Code : 239488
Sanksi yang dikenakan AS terhadap Iran merupakan penyebab utama di balik di balik kurangnya persediaan perlatan medis dan obat-obatan di negara itu, sebuah laporan baru mengatakan.
Laporan yang diterbitkan oleh "US-based Woodrow Wilson International Center" itu hasil wawancara perusahaan farmasi Amerika dan Eropa yang mengekspor obat-obatan ke Iran.
Laporan ini mencatat bahwa sanksi sepihak yang diberlakukan Amerika Serikat dan Eropa telah menyebabkan gangguan dalam penyediaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan kehidupan dan peralatan medis di Iran.
Menurut kesaksian perwakilan perusahaan Farmasi Amerika itu, sanksi tersebut telah menyebabkan keharusan untuk menjual obat-obatan untuk transplantasi organ yang sangat diperlukan saat ini.
"Tanpa adanya pengganti yang layak untuk obat ini, penerima organ transplantasi Iran akan dibiarkan tanpa adanya alternatif lain."
Laporan ini menyimpulkan bahwa sanksi yang menutup saluran perbankan untuk ekspor obat Iran dan mencegah negara itu menggunakan euro dan dolar AS dalam transksi perdagangan, menyebabkan kurangnya obat-obatan yang dibutuhkan di negara itu.
Sebelumnya, "The Friends Committee on National Legislation" (FCNL), yang memimpin koalisi 25 organisasi nasional mendesak Presiden AS, Barack Obama mengambil tindakan tegas dan meminta kepastian bahwa warga sipil Iran tidak menjadi korban sanksi sepihak yang dikenakan pada negara Mullah itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Obama dan beberapa lembaga terkait AS, Senin, 04/02/13, FCNL yang diketuai oleh Diane Randall meminta Obama mencabut sanksi akses makanan, obat-obatan, dan barang-barang kemanusiaan yang dibutuhkan rakyat Iran, demikian situs resmi FCNL melaporkan, Senin, 04/02/13.
Menurut laporan terbaru, semakin banyak rakyat Iran menghadapi kesulitan mengakses obat-obatan terutama pasean kanker akibat sanksi sepihak Amerika Serikat dan Uni Eropa yang dikenakan pada Iran
Sebelumnya, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast pada Rabu, 23/01/13, mengecam Uni Eropa (UE) dan AS yang menargetkan sektor medis Iran melalui sanksi sepihak atas Tehran dengan dalih program energi nuklirnya.
"Sayangnya, bertentangan dengan klaim hak asasi manusia oleh Uni Eropa, sanksi Uni Eropa malah menargetkan sektor medis negara ini," kata Mehmanparast pada hari Rabu, 23/01/13 dalam menanggapi laporan terbaru Michael Mann, juru bicara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton tentang embargo atas Iran.
Menurut Mehmanparast, Uni Eropa dalam prakteknya mencegah ekspor obat-obatan ke Iran, sementara obat-obatan sangat penting untuk pasean terutama kanker.
"Eropa telah melanggar hak asasi manusia dari ratusan pasien yang membutuhkan obat-obatan," katanya lagi.
"Tindakan tidak manusiawi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia, bahkan hal itu mendapat kecaman di kalangan media massa Eropa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran lagi. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]
Share Berita :
Comment
2013/02/17 07:49
Sudah saatnya iran bekerja sama dengan negara berkembang lain untuk mandiri dalam bidang farmasi tidak hanya dalam bidang persenjataan......