Tentara Libanon menangkap dua anggota organisasi teroris al-Qaeda yang mencoba melakukan sabotase di negara ini. Fars News melaporkan, Sabtu, 27/10/12.
Dua teroris warga negara Malaysia itu bernama Mohammad Rafiq Aref dan Mohammad Zarrin Shaban dan bergabung dengan Al-Qaeda sejak 2007 itu ditangkap setelah mereka gagal menyusup ke Suriah untuk melakukan serangan terorisme di negara tersebut.
Keduanya ditangkap di hotel al-Hamra dan diserahkan ke pengadilan Libanon untuk penyelidikan lebih lanjut.
Awal pekan ini tentara Libanon mengumumkan penangkapan teroris asing yang dilengkapi dengan berbagai jenis senjata berat.
TV Al-Manar Libanon melaporkan, dalam operasi Angkatan Darat Libanon, tentara juga menangkap sejumlah orang bersenjata yang berafiliasi dengan Koalisi 14 Maret serta beberapa teroris asing di al-Qabbe, di mana sebagian besarnya dalah warga negara Amerika.
Operasi itu dilakukan setelah ledakan teroris di Beirut yang menewaskan Jenderal Wissam al-Hassan, yang memicu kerusuhan nasional di negara itu.
Ledakan itu terjadi di Beirut Timur, distrik Asyrafiya, yang merupakan distrik yang didominasi Kristen, dekat dengan markas Phalangis, sebuah partai Kristen Maronit. Beberapa bangunan rusak dan puluhan mobil terbakar akibat ledakan tersebut.
"Pembunuhan Brigadir Jenderal Wissam al-Hassan dilakukan karena keberhasilannya dalam melawan sel intelijen rezim Zionis dan tentara bayaran di Libanon," kata Mohsen Saleh , Senin kemarin.
Dia juga menolak tuduhan media Barat tentang keterlibatan Suriah dalam pembunuhan pejabat intelijen Libanon itu, dan mengatakan, "Mereka berusaha menggelapkan hubungan antara Suriah dan Libanon seperti yang diminta oleh AS dan rezim Zionis." [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on/Fars]