Sumber: Israel Batasi Kembalinya Warga Palestina ke Gaza Melalui Rafah
Story Code : 1188392
Menurut seorang pejabat Palestina yang berbicara kepada Al Mayadeen pada hari Minggu, pasukan Zionis Israel telah dikerahkan sekitar satu kilometer dari perbatasan Rafah dan melarang warga Palestina kembali ke Gaza melalui perbatasan tersebut.
Pejabat itu juga menyatakan bahwa Zionis Israel menolak kehadiran pegawai yang mereka anggap terkait dengan Hamas di perbatasan dan menegaskan bahwa tidak boleh ada simbol kedaulatan Palestina, termasuk pengibaran bendera Palestina.
Saat ini, perbatasan Rafah dikelola oleh sejumlah kecil pegawai Otoritas Palestina, dengan pengawasan dari perwakilan Uni Eropa, tambah pejabat tersebut. Perbatasan ini terutama digunakan untuk mengevakuasi 100 pasien dan korban luka guna menjalani perawatan medis di Mesir, serta 50 kasus kemanusiaan lainnya.
Uni Eropa Pantau Perlintasan Rafah
Uni Eropa melanjutkan misi pemantauan sipil di perbatasan Rafah sejak 31 Januari. Saat itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas menyatakan bahwa misi ini bertujuan untuk mendukung staf perbatasan Palestina dan membantu memfasilitasi pergerakan individu keluar dari Gaza, terutama mereka yang membutuhkan perawatan medis.
Pasien dan Korban Luka Menuju Rafah
Sebanyak 50 orang yang terluka dan sakit dari Jalur Gaza, didampingi oleh kerabat mereka, telah melewati perbatasan Rafah pada hari Sabtu (1/2) sebagai kelompok pertama sejak perbatasan ini ditutup sepenuhnya pada Mei 2024.
Media Mesir melaporkan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk menerima warga Palestina yang terluka, dengan bus-bus disiapkan guna mengangkut mereka ke perbatasan Rafah melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebelumnya, Gubernur Sinai Utara Khaled Mojawer mengumumkan bahwa perbatasan Rafah akan dibuka kembali untuk menerima warga Palestina yang terluka dan sakit guna mendapatkan perawatan di rumah sakit Mesir.
Dalam konferensi pers di dekat perbatasan Rafah pada hari Selasa, Mojawer menyatakan bahwa "sisi Mesir dari perbatasan sudah siap 1000%", sementara sisi Palestina akan beroperasi dalam beberapa hari setelah selesai diperbaiki akibat kerusakan yang ditimbulkan selama perang Israel di Gaza.[IT/r]