0
Friday 17 January 2025 - 17:46
Rezim Zionis Israel

Ben-Gvir Ancam Mengundurkan Diri Jika Gencatan Senjata Disetujui

Story Code : 1184915
Ben-Gvir Ancam Mengundurkan Diri Jika Gencatan Senjata Disetujui
“Jika kesepakatan yang tidak bertanggung jawab ini disetujui dan dilaksanakan, partai Otzma Yehudit tidak akan menjadi bagian dari pemerintahan dan akan meninggalkannya,” katanya pada konferensi pers Kamis (16/1) malam.
 
Namun, ia tetap membuka kemungkinan untuk membalikkan arah jika kesepakatan yang bertujuan untuk mengakhiri genosida Israel selama 15 bulan di Gaza gagal.
 
"Jika perang melawan Hamas berlanjut, dengan intensitas, untuk mencapai tujuan perang yang belum tercapai, kami akan kembali ke kabinet," katanya.
 
Ben-Gvir duduk di kabinet Israel bersama dua anggota parlemen Yahudi lainnya. Partainya juga memegang enam kursi di parlemen beranggotakan 120 orang (Knesset).
 
Menteri garis keras itu juga mendesak menteri keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich untuk mengundurkan diri. Smotrich telah menggambarkan kesepakatan gencatan senjata itu sebagai "berbahaya" bagi rezim pendudukan.
 
Meningkatnya ketegangan dalam koalisi Netanyahu menimbulkan kekhawatiran tentang pelaksanaan kesepakatan yang diumumkan pada hari Rabu (15/1) lalu.
 
Netanyahu dalam pernyataan sebelum fajar pada hari Jumat (17/1) waktu setempat mengatakan kesepakatan untuk membebaskan para tawanan telah dicapai dan bahwa ia telah memerintahkan kabinet politik-keamanan untuk bersidang di kemudian hari.
 
Pengumuman itu muncul setelah rezim Zionis Israel menunda pemungutan suara atas kesepakatan gencatan senjata pada hari Kamis (16/1), dengan kantor Netanyahu mengklaim bahwa ada perselisihan di menit-menit terakhir dengan Hamas.
 
Gerakan perlawanan itu membantah klaim tersebut, dengan Izzat al-Rishq, seorang pejabat senior Hamas, mengatakan bahwa Hamas berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata yang diumumkan oleh mediator. “Perdana menteri memerintahkan kabinet politik-keamanan untuk bersidang besok (Jumat). Pemerintah kemudian akan bersidang untuk menyetujui kesepakatan tersebut," kata kantor Netanyahu.
 
Ben-Gvir belum mengomentari pengumuman terbaru Netanyahu. [IT/G]
Comment