AS: Kesepakatan Pembebasan Tawanan Gaza Mungkin Tercapai Sebelum Pelantikan Trump
Story Code : 1184030
Pihak yang terlibat dalam negosiasi pembebasan tawanan di Jalur Gaza hampir mencapai kesepakatan, dengan kemungkinan terobosan sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada 20 Januari, menurut Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.
Berbicara kepada CNN, Sullivan mengatakan bahwa kemajuan telah dibuat tetapi mengakui bahwa kesepakatan tersebut belum final. "Kami sangat, sangat dekat," kata Sullivan sambil memperingatkan bahwa "garis finis belum dilewati."
Sullivan mengklaim bahwa Brett McGurk, Koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah, telah berada di Doha selama seminggu untuk mengerjakan detail akhir kesepakatan tersebut.
"Kami masih bertekad untuk menggunakan setiap hari yang kami miliki di kantor untuk menyelesaikan ini," tambahnya.
Presiden Joe Biden menerima pembaruan harian tentang situasi tersebut dan diharapkan segera mengadakan diskusi dengan Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu, kata Sullivan.
"Dan kami sama sekali tidak mengesampingkan hal ini. Ada kemungkinan hal ini akan terjadi," katanya.
Kemajuan pembicaraan
Penyiar publik Zionis Israel Kan melaporkan pada Jumat (10/1) malam bahwa Qatar telah mengirimkan pesan yang sangat positif kepada pendudukan Zionuis Israel mengenai niat Hamas untuk maju dalam negosiasi.
Menurut laporan tersebut, pesan tersebut difokuskan pada daftar tawanan Zionis Israel yang masih hidup di Gaza. Setelah komunikasi ini,
Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan telepon mendesak dengan sekelompok menteri dan anggota tim negosiasi terpilih.
Pejabat AS yang terlibat dalam negosiasi pertukaran tahanan mengatakan kepada Kan, "Inti dari diskusi tersebut berkisar pada transisi dari fase pertama ke fase kedua, dengan pemahaman tentang perlunya menghubungkan kedua fase untuk mencapai kesepakatan."
Sementara itu, Channel 12 mengutip sumber yang menyatakan optimisme dalam lembaga keamanan dan militer Zionis Israel tentang kemungkinan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan.
Sebuah survei yang diterbitkan hari Jumat (10/1) oleh surat kabar Zionis Israel Maariv mengungkapkan bahwa 88% responden mendukung kesepakatan untuk membawa kembali tawanan yang ditahan di Gaza.
Dari jumlah tersebut, 52% mendukung kesepakatan pertukaran yang komprehensif, sementara 36% mendukung kesepakatan parsial.
Pada bulan Desember, seorang pejabat senior Palestina memberi tahu Al Mayadeen bahwa pertemuan di Doha, Qatar, termasuk Amerika Serikat, Zionis "Israel", dan mediator Mesir dan Qatar, berfokus pada penyelesaian kebuntuan yang menghambat negosiasi untuk kemungkinan gencatan senjata di Gaza.
Menurut pejabat tersebut, kemajuan signifikan telah disaksikan dalam negosiasi tersebut.
Dia menambahkan bahwa pendudukan Zionis Israel telah memusatkan tuntutannya pada pengembalian 34 tawanan yang masih berada di Gaza sambil menyatakan kesediaannya untuk menarik diri dari daerah berpenduduk padat di seluruh jalur tersebut.[IT/r]