Ribuan Amunisi Israel yang Tidak Meledak Masih Tersebar di Gaza
Story Code : 1184001
Ribuan amunisi yang tidak meledak yang ditembakkan oleh tentara Zionis Israel masih tersebar di seluruh Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut media Zionis Israel, seperti yang dilaporkan oleh Anadolu Agency.
Laporan tersebut menyoroti bahwa tentara Zionis Israel telah meluncurkan puluhan ribu amunisi ke Gaza, dengan angkatan udara sendiri bertanggung jawab untuk menjatuhkan sekitar 30.000 bom sejak dimulainya perang.
“Ribuan bom yang dijatuhkan oleh pesawat Israel di Gaza tidak meledak, termasuk beberapa yang beratnya mencapai satu ton," catat Channel 12.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa beberapa senjata yang dipasok AS yang dikirim ke Zionis "Israel" selama perang mengalami kerusakan teknis.
Lebih lanjut disebutkan, “Hampir 40% bom yang dijatuhkan di Gaza pada awal perang adalah bom yang tidak diarahkan atau "bom bodoh".
Pembersihan akan memakan waktu 14 tahun
Pada bulan April 2024, Badan Aksi Ranjau Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNMAS) memperkirakan bahwa sekitar 7.500 ton persenjataan yang tidak meledak masih tersebar di seluruh Gaza, dengan pembersihan diperkirakan akan memakan waktu hingga 14 tahun.
Laporan tersebut juga mengklaim bahwa pejuang Hamas, yang memanfaatkan keahlian yang dilaporkan diperoleh dari Hizbullah dan Iran, telah menggunakan kembali amunisi Zionis Israel yang tidak meledak untuk membuat IED, beberapa di antaranya telah menargetkan tentara Zionis Israel.
Saluran 12 Zionis Israel, mengutip perwira militer senior yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan Jumat (10/1) malam bahwa tentara Israel telah memulai penyelidikan apakah warga Palestina menggunakan amunisi yang tidak meledak untuk membuat alat peledak rakitan (IED) yang dilaporkan menewaskan tiga tentara Israel di Gaza utara minggu lalu.
Pada hari Rabu, tentara Zionis Israel mengonfirmasi bahwa sebuah IED meledak di bawah sebuah tank di Beit Hanoun, Gaza utara, yang mengakibatkan kematian tiga tentara dan cedera pada tiga lainnya.
Sejak 7 Oktober 2023, genosida Israel di Gaza telah mengakibatkan tewasnya lebih dari 46.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan gencatan senjata segera.
Pada bulan November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Keamanan Yoav Gallant, mendakwa mereka dengan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Bersamaan dengan itu, Zionis "Israel" menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di daerah kantong tersebut.[IT/r]