Militer Israel Putus Aliran Air dan Listrik ke Beberapa Kota di Quneitra
Story Code : 1178473
Laporan-laporan pada hari Minggu (15/12) mengatakan bahwa militer Israel memaksa penduduk Quneitra untuk mengungsi. Pengusiran tersebut ditolak oleh sejumlah besar penduduk Quneitra.
Menyikapi penolakan tersebut, pasukan Israel merusak jaringan pasokan air dan kabel-kabel listrik untuk menonaktifkan fasilitas kehidupan di daerah-daerah yang baru mereka duduki.
Di kota al-Hamidiyah, pasukan Israel menebang pohon-pohon di kedua sisi jalan dan menghancurkan tiang-tiang listrik.
Pada hari Minggu pagi, pasukan Israel melancarkan serangan udara yang menargetkan pinggiran Damaskus. Menurut media Israel, militer Zionis menghancurkan gudang-gudang rudal dan peluncur-peluncur di dekat Qastal di daerah Qalamoun di pedesaan Damaskus.
Pada hari Sabtu (14/12), angkatan udara Israel menyerbu pusat komando kosong milik tentara Suriah di al-Hamidiyah dan mencari senjata yang diduga ada.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Sabtu malam bahwa tentara Israel telah menembakkan 61 rudal ke sasaran-sasaran di Suriah dalam waktu kurang dari lima jam.
Israel memulai upayanya untuk mencaplok dan menduduki tanah Suriah pada tanggal 8 Desember lalu, tepat setelah aliansi kelompok bersenjata yang didukung asing yang dipimpin oleh Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) mengumumkan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Pasukan Israel merebut buffer zone yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki dari wilayah Suriah lainnya, yang melanggar perjanjian pelepasan yang ditengahi PBB tahun 1974.
Mereka menduduki puncak Jabal al-Shaykh yang menyediakan titik pengamatan untuk wilayah-wilayah di Suriah dan Lebanon. [IT/G]