Wakil Ketua MPR RI: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi

Ibas juga menjelaskan bahwa dalam menghadapi radikalisasi, diperlukan deradikalisasi, yaitu perubahan pola pikir dari ekstrem menjadi moderat. Radikalisasi seringkali dipicu oleh ketidakadilan sosial, kesenjangan ekonomi, pengaruh ideologi ekstrim, ketidakpuasan terhadap sistem politik, dan perbedaan antaragama. Oleh karena itu, Ibas mengusulkan integrasi Bhinneka Tunggal Ika dalam proses deradikalisasi, dengan menumbuhkan kesadaran toleransi dan membuka ruang dialog lintas agama dan budaya untuk mengurangi kesalahpahaman.

"Kita harus toleran, sesama mahasiswa, sesama kampus, di antara kampus yang lain pun harus toleran. Kita harus tahu bagaimana kita menjaga sikap toleransi tidak hanya beragama, berbudaya, tetapi juga berkehidupan." Ungkap Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)

Di sisi pendidikan, Ibas menekankan pentingnya mengajarkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pembentukan generasi yang memahami cita-cita bangsa. Ia juga menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi dan peningkatan keterampilan untuk menciptakan peluang kerja bagi generasi muda. Ibas mengajak semua pihak, terutama generasi muda, untuk berperan aktif dalam menjaga dan memperkuat empat pilar kebangsaan dalam menghadapi radikalisasi.