SAA Usir Kelompok Teroris Sejauh 20 Km dari Hama, Bentrokan Terus Berlanjut

Tentara Arab Suriah (SAA) telah mengusir kelompok teroris bersenjata sejauh lebih dari 20 km dari lingkungan kota, seorang koresponden Al Mayadeen melaporkan pada hari Rabu (27/11).
 
Koresponden kami juga mencatat bahwa Hama mengalami hari kerja yang normal setelah malam yang sangat sulit karena kampanye media yang menyesatkan yang mendesak penduduk untuk tetap berada di dalam rumah.
 
Ia juga melaporkan mendengar suara pertempuran, yang kini telah bergerak sejauh 20 km dari kota setelah para teroris mundur ke pedesaan barat laut Hama.
 
Pertempuran saat ini terkonsentrasi antara Tentara Arab Suriah dan kelompok teroris di barat laut Hama dan di sepanjang poros Gunung Zayn al-Abidin di timur laut kota.
 
Di Aleppo, koresponden kami melaporkan bahwa evakuasi yang dimediasi Rusia telah berhasil memindahkan para siswa dari Akademi Teknik Militer ke tempat yang aman.
 
Tentara Suriah maju di pedesaan Aleppo saat garis pertahanan teroris runtuh Garis pertahanan organisasi teroris, yang menguasai beberapa kota di Suriah, "runtuh secara dramatis," di pedesaan Aleppo dan Hama, koresponden Al Mayadeen melaporkan.
 
Serangan balasan yang dipimpin oleh Tentara Arab Suriah (SAA) di jalan yang menghubungkan kota Khanaser, di pedesaan timur Aleppo, ke kota Ithriyah di pinggiran utara pedesaan Hama, mencapai keberhasilan besar.
 
Kota-kota tersebut, yang berjarak hampir 50 km, menghubungkan kedua provinsi dan pemusnahan teroris di daerah tersebut akan memungkinkan kemajuan yang lebih dalam bagi pasukan SAA dan sekutu ke pedesaan selatan Aleppo.
 
Menurut koresponden kami, SAA, pada Selasa pagi, mulai maju ke kota al-Safeera, yang berjarak 35 km di utara al-Khanaser dan sekitar 20 km di tenggara Kota Aleppo.
 
Koresponden Al Mayadeen juga melaporkan, mengutip sumber-sumber informasi di Aleppo, bahwa militan Ukraina telah terlihat di kota itu bersama para teroris.
 
Serangan teror yang dilancarkan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok pemberontak lainnya, termasuk Tentara Nasional yang didukung Turki, telah disertai dengan tuduhan bahwa kekuatan asing memberikan dukungan, dengan klaim dukungan Ukraina yang memicu eskalasi.
 
Khususnya, Ukraina telah dituduh menyediakan teroris HTS dengan drone FPV dan drone peledak lainnya, serta pengetahuan untuk melakukan serangan terkoordinasi antara pasukan darat dan operator drone.
 
Sementara itu, pemerintah Suriah terus menggalang dukungan regional dan internasional untuk melawan serangan gencar tersebut.
 
Selain itu, faksi-faksi Perlawanan dan sekutu lainnya terus menyediakan personel dan peralatan kepada pemerintah Suriah untuk menggagalkan tujuan para teroris dan pendukung mereka.[IT/r]