0
Wednesday 4 December 2024 - 17:46
Nuklir Iran:

Iran Soroti Kemajuan Nuklir, Tolak Tekanan Politik

Story Code : 1176519
Behrouz Kamalvandi, the spokesman of the Atomic Energy Organization of Iran
Behrouz Kamalvandi, the spokesman of the Atomic Energy Organization of Iran
Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Behrouz Kamalvandi, mengumumkan kemajuan signifikan dalam kemampuan nuklir negara itu, dengan menyorot produksi air berat berkualitas tinggi senilai $1.200 per liter.
 
Kamalvandi mengungkapkan bahwa Iran segera mengaktifkan sentrifus sebagai respons atas keputusan terbaru oleh Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
 
Ia mengkritik pemantauan internasional terhadap program nuklir Iran, menggambarkannya sebagai sesuatu yang bermotivasi politik dan dipengaruhi oleh agenda eksternal tertentu.
 
"Musuh Iran telah memperumit berkas nuklir dan mengeksploitasinya untuk tujuan politik," kata Kamalvandi, menuduh musuh menggunakan isu tersebut sebagai alat untuk menekan.
 
Mengulangi posisi Iran yang sudah lama berlaku, ia berkata, "Iran tidak mencari senjata nuklir, tetapi pihak lain bertujuan untuk menimbulkan kekacauan dan kontroversi."
 
Araghchi: Iran dapat memiliterisasi program nuklir di tengah tekanan
 
Menteri (28/11) Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan pada hari Kamis bahwa ancaman Barat yang sedang berlangsung untuk memberlakukan kembali sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat mendorong program nuklir Iran menuju militerisasi.
 
Berbicara di Portugal, Araghchi menggarisbawahi bahwa tekanan tersebut dapat mendorong perdebatan internal di Iran untuk mengejar senjata nuklir—suatu hal yang sebelumnya dikecualikan dari strategi keamanan negara tersebut.
 
Dalam sambutannya, Araghchi mengkritik Troika Eropa (Prancis, Jerman, dan Inggris), menuduh mereka mengambil sikap konfrontatif terhadap Iran.
 
Ia juga menyoroti keputusan Tehran untuk mengaktifkan ribuan sentrifus canggih sebagai tanggapan langsung terhadap apa yang ia gambarkan sebagai "kebijakan yang tidak konstruktif" dari negara-negara ini.
 
"Iran sebelumnya memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengembangkan senjata nuklir, tetapi opsi ini tidak pernah menjadi bagian dari kerangka strategis kami," kata Araghchi.
 
Ia menambahkan bahwa Iran saat ini tidak mempunyai niat untuk memperkaya uranium di atas 60% tetapi menekankan perlunya kolaborasi yang adil untuk menyelesaikan masalah nuklir secara terhormat.[IT/r]
 
Comment