Pada hari Minggu (27/10), roket dan pesawat nirawak Hizbullah menghantam banyak permukiman Zionis Israel, termasuk Kiryat Shmona dan Nahariyya.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya, dan dalam rangka peringatan yang dikeluarkan oleh Perlawanan Islam terhadap sejumlah permukiman di utara, para pejuang Perlawanan Islam pada pukul 19.15 pada hari Minggu 27-10-2024, mengebom permukiman Ayelet HaShahar dengan rentetan roket,” kata pernyataan Hizbullah.
Pernyataan Hizbullah lainnya mengatakan, “Para pejuang Perlawanan Islam menargetkan permukiman Shoumera pada hari Minggu sore, 27-10-2024, dengan pesawat nirawak serang, dan mengenai sasarannya dengan akurat.”
Serangan roket terpisah menargetkan tempat berkumpul tentara Zionis Israel di beberapa permukiman lain di wilayah pendudukan. Hizbullah mengatakan bahwa "para pejuang Perlawanan Islam, pada pukul 10:00 malam, pada hari Minggu, 27-10-2024, menargetkan perkumpulan tentara Zionis Israel di permukiman Misgav Am dengan rentetan roket."
Gerakan perlawanan tersebut juga melancarkan serangan pesawat nirawak di lokasi Marj milik Zionis Israel, yang menyebabkan jatuhnya korban di antara pasukan rezim di sana.
Hizbullah juga mengatakan bahwa unit pertahanan udaranya menghadapi pesawat tempur Zionis Israel dan pesawat nirawak Hermes 900 dengan rudal permukaan-ke-udara dan memaksa mereka meninggalkan wilayah udara Lebanon.
Gerakan perlawanan Lebanon telah secara signifikan meningkatkan operasinya terhadap pasukan Israel sebagai tanggapan atas serangkaian pembunuhan terhadap para pemimpinnya, yang menunjukkan kemampuan militernya yang canggih.
Zionis Israel telah menargetkan Lebanon sejak Oktober 2023, setelah Hizbullah mengumumkan pembukaan "front dukungan" sebagai tanggapan atas perang genosida Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina.
Sebanyak 2.483 warga Lebanon tewas dan 11.628 lainnya terluka akibat serangan gencar rezim tersebut terhadap negara tersebut. Hizbullah telah menanggapi agresi tersebut dengan berbagai operasi balasan, yang menargetkan wilayah Palestina yang diduduki.[IT/r]