1
Thursday 24 October 2024 - 23:08
Gejolak Zionis Israel:

Militer Israel Menuntut Keluarga Prajurit yang Gugur untuk Menyingkirkan Salib dari Batu Nisan

Story Code : 1168463
Israeli soldiers
Israeli soldiers
David Bogdanovsky pindah ke Zionis Israel dari Ukraina pada tahun 2014 dan tewas oleh roket anti-tank di Gaza Desember lalu. Pada akhir tahun 2023, Biro Statistik Pusat Zionis Israel memperkirakan bahwa umat Kristen berjumlah 1,9% dari populasi.
 
Keluarga Bogdanovsky mengatakan kepada media pada hari Senin (21/10) bahwa mereka telah menerima surat dari Kementerian Pertahanan yang menuntut agar mereka menyingkirkan salib tersebut atau agar jenazah sersan staf tersebut dimakamkan kembali di luar kuburan militer Haifa.
 
"Secara hukum, tidak diperbolehkan untuk menempatkan salib atau penanda keagamaan lainnya pada batu nisan militer," kata kementerian tersebut.
 
Surat itu dilaporkan mengutip putusan kepala rabbi IDF yang mengatakan kesucian pemakaman Yahudi dilanggar oleh keberadaan salib. Pejabat militer juga dilaporkan mengklaim bahwa mereka telah menerima keluhan dari "keluarga yang orang-orang terkasihnya dimakamkan di dekatnya [dan] yang mengklaim bahwa salib menyakiti perasaan dan kemampuan mereka untuk berdoa."
 
Ibu Bogdanovsky mengatakan kepada Ynet bahwa ketika dia mengunjungi makam putranya awal bulan ini, dia menemukan batu nisannya ditutupi kain hitam. "Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan penghinaan yang saya rasakan," wanita itu mengatakan kepada wartawan.
 
"Saya pikir David saya, yang memberikan hidupnya untuk negara, yang mencintai negara dengan sepenuh hatinya... tidak berbeda dengan orang-orang lainnya, [dan] bukanlah warga negara kelas dua. Saya berdiri di sana dan menangis dengan marah, frustrasi, dan tidak percaya," katanya.
 
Dalam sebuah posting di Facebook, ibu prajurit itu menjelaskan bahwa iman mendiang putranya adalah "bagian integral" dari identitasnya. Dia juga mengungkapkan keterkejutannya atas putranya yang menjadi sasaran, dengan mencatat bahwa ada kuburan lain dengan salib di pemakaman tersebut.
 
Meskipun kuburan biasanya dipisahkan berdasarkan agama di Israel, undang-undang khusus mengizinkan penguburan anggota militer non-Yahudi bersama rekan-rekan Yahudi mereka di pemakaman militer.
 
Zionis Israel melancarkan operasi militernya di Gaza setelah militan Hamas melancarkan serangan mematikan ke wilayah Israel pada Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.100 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.
 
Menurut otoritas kesehatan di daerah kantong Palestina tersebut, pemboman udara Zionis Israel yang hebat dan serangan darat selama setahun telah menewaskan hampir 42.000 orang di Gaza.[IT/r]
 
 
Comment