Hizbullah Terus Melakukan Serangan Balasan terhadap Target-target Israel dengan Pesawat Nirawak dan Rudal
Story Code : 1166231
Pada dini hari Minggu (13/10), para pejuang Hizbullah menargetkan kamp pasukan pendudukan Zionis Israel di Mi'ilya dan perkumpulan tentara rezim di permukiman al-Manara dan Shoumera dengan salvo roket, menurut pernyataan terpisah yang dirilis oleh gerakan tersebut.
Kelompok perlawanan tersebut juga menyerang perkumpulan pasukan pendudukan Israel di sekitar lokasi Ramya menggunakan rudal berpemandu, menewaskan dan melukai sejumlah tentara di lokasi yang tidak disebutkan jumlahnya.
Hizbullah juga menargetkan kendaraan lapis baja di sekitar lokasi Ramya dengan rudal berpemandu, sehingga berhasil mengenai sasaran secara langsung, serta perkumpulan pasukan rezim di Tal Shaar dengan peluru artileri, demikian bunyi pernyataan tersebut.
Mereka juga menyerang target militer di Golan yang diduduki dengan pesawat nirawak dan menargetkan barak Zarit dengan roket artileri dan roket Burkan, sehingga berhasil mengenai sasaran secara langsung.
Selain itu, gerakan perlawanan Lebanon meledakkan alat peledak untuk mencegah infiltrasi pasukan Zionis Israel ke wilayah Tal al-Mudawar di Ramya.
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya, pada pukul 04:45 dini hari Minggu, 13-10-2024, para pejuang Perlawanan Islam meledakkan alat peledak yang menargetkan pasukan tentara Zionis Israel dan bentrok dengan mereka saat mereka berusaha menyusup ke wilayah Tal Al-Medwar di kota Ramia, yang mengakibatkan para anggotanya tewas dan terluka,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
“Bentrokan masih berlangsung saat ini, dengan menggunakan senjata sedang dan senapan mesin.” Serangan terbaru terjadi beberapa jam setelah gerakan perlawanan melancarkan serangan balasan terhadap pinggiran kota Tel Aviv dengan satu skuadron pesawat nirawak kamikaze.
Sejak Oktober lalu, Hizbullah telah melancarkan ratusan serangan balasan terhadap wilayah yang diduduki Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza, yang telah menghadapi perang genosida yang terus-menerus dilakukan oleh Israel. Serangan Israel terhadap Lebanon telah berubah menjadi lebih mematikan selama beberapa minggu terakhir.
Serangan tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 2.000 orang Lebanon, termasuk Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah. Kelompok tersebut telah berjanji untuk melanjutkan pembelaannya terhadap Lebanon dan rakyatnya, serta dukungannya terhadap perlawanan Palestina.[IT/r]