0
Sunday 15 September 2024 - 11:13
PBB - Gejolak Palestina:

Pakar PBB: Kata-kata Tidak Dapat Mmenggambarkan Kengerian Kehidupan Warga Gaza selama Kampanye Kelaparan Israel

Story Code : 1160090
A child at a food distribution point at the Bureij camp for Palestinian refugees in the central part of the Gaza Strip
A child at a food distribution point at the Bureij camp for Palestinian refugees in the central part of the Gaza Strip
“Kata-kata tidak dapat menggambarkan aspek-aspek kengerian kehidupan warga Palestina selama kampanye kelaparan saat ini oleh Isr (Israel),” tulis Michael Fakhri, pelapor khusus PBB tentang hak atas pangan, dalam serangkaian posting di X, yang sebelumnya bernama Twitter, pada hari Sabtu (14/9).
 
“Kata-kata saja tidak cukup untuk memberikan visi yang memadai bagi masa depan yang lebih baik bagi warga Palestina & dunia,” tambahnya.
 
Rezim tersebut telah membawa Gaza ke dalam perang genosida sejak 7 Oktober sebagai tanggapan atas operasi balasan yang dilancarkan oleh gerakan perlawanan di wilayah tersebut.
 
Pada saat yang sama, Zionis Israel memperketat pengepungan yang telah diberlakukan terhadap Gaza sejak 2007, sehingga secara drastis mengurangi aliran bahan makanan, air, obat-obatan, dan listrik ke wilayah yang sudah miskin tersebut.
 
Mengutip contoh pembatasan yang telah diberlakukan oleh rezim terhadap warga Gaza, Fakhri menyebutkan bahwa pembatasan tersebut menolak akses semua nelayan Gaza ke laut, sehingga menghancurkan lebih dari 75 persen sektor perikanan di wilayah tersebut.
 
Padahal, "kehidupan di Gaza ditentukan oleh laut. Nelayan skala kecil adalah jantung kehidupan itu," katanya.
 
Pembatasan tersebut telah memaksakan perjuangan bagi warga Palestina untuk "kedaulatan pangan," kata pakar tersebut, yang mengidentifikasi kunci untuk menghilangkan penderitaan sebagai kebebasan mereka dari "pendudukan, penindasan, dan eksploitasi."
 
Setidaknya 41.182 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas di seluruh Gaza sebagai akibat dari kombinasi perang dan pengepungan.
 
Dalam postingannya, Fakhri menyertakan ilustrasi laporannya pada bulan Agustus tentang kelangkaan pangan di Gaza, yang mencoba menggambarkan situasi mengerikan di sana.
 
Dalam laporan itu, ia menegaskan bahwa rezim tersebut tidak melancarkan perang untuk "mempertahankan diri" terhadap gerakan perlawanan Hamas di Gaza, tetapi sebenarnya "menyerang penduduk asli Palestina sebagai suatu bangsa."[IT/r]
 
 
 
Comment