Media Israel: Militer Israel Bersiap Mundur dari Gaza
Story Code : 1184395
Media Zionis Israel melaporkan persiapan oleh militer pendudukan Israel untuk mengantisipasi penarikannya dari Jalur Gaza setelah penilaian situasional yang dilakukan selama 24 jam terakhir oleh Komando Selatan.
Qatar, mediator utama, mengatakan pada hari Selasa (14/1) bahwa negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Perlawanan Palestina dan Zionis "Israel" berada dalam "tahap akhir", dan berharap kesepakatan dapat dicapai "segera".
Presiden AS Joe Biden juga mengatakan pada hari Senin (13/1) bahwa kesepakatan "hampir" selesai.
Itay Blumental, koresponden militer Kan, mengutip sumber keamanan yang mengatakan bahwa militer Zionis Israel sedang bersiap untuk mundur dari perlintasan Rafah, serta dari rute Netzarim dan Philadelphi, segera setelah perjanjian gencatan senjata-pertukaran tahanan ditandatangani.
Selain itu, Zionis "Israel" berencana untuk mengerahkan kembali pasukannya di sekitar Jalur Gaza dan menarik pasukannya secara bertahap, dengan militer membangun zona penyangga selebar sekitar satu kilometer sebagai bagian dari perjanjian tersebut, sebut Blumental.
Koresponden militer Zionis Israel juga mencatat bahwa potensi penarikan pasukan Israel dari Gaza dikoordinasikan kemarin antara pejabat keamanan Zionis Israel, Mesir, dan Amerika.
Zionis "Israel" gagal total dalam segala hal yang berhubungan dengan Gaza.
Ketika diskusi tentang perjanjian gencatan senjata yang akan segera terjadi di Gaza terus berlanjut, seorang sumber politik dalam pemerintahan pendudukan Zionis Israel mengatakan kepada Channel 13 bahwa Zionis "Israel" telah menyadari bahwa Hamas tidak dapat dikalahkan hanya melalui solusi militer, dengan menunjukkan bahwa kejadian terkini di Jalur Gaza utara membuktikan hal ini.
Sumber tersebut menekankan bahwa Hamas telah berhasil merekrut kembali sejumlah pejuang yang hampir setara dengan jumlah yang telah hilang, media Zionis Israel melaporkan.
Dalam konteks yang sama, mantan kepala Dewan Keamanan "Israel", Giora Eiland, mengakui bahwa entitas pendudukan Israel telah "gagal total dalam segala hal yang berkaitan dengan Gaza" dan tidak mampu mencapai tujuan yang ditetapkannya untuk perang tersebut.
Eiland mengatakan kepada Channel 13 bahwa Hamas sedang memulihkan diri dari pukulan berat yang dialaminya, bahwa tidak semua tawanan akan kembali, dan bahwa Zionis "Israel" tentu saja tidak akan menghilangkan otoritas Hamas di Jalur Gaza.
Ia juga menegaskan bahwa tekanan militer Israel terhadap Hamas "tidak menghasilkan apa-apa", dengan mencatat bahwa kesepakatan pertukaran tahanan-gencatan senjata yang diusulkan sekarang dan yang diusulkan Mei lalu "sangat mirip."
Eiland menambahkan bahwa Zionis "Israel" menyia-nyiakan delapan bulan, di mana 110 tentara tewas di Gaza, dan sebagian besar tawanan telah meninggal.
"Jika kesepakatan ini sudah ada di atas meja delapan bulan lalu, dan kami menerapkan tekanan militer yang kuat hanya untuk mencapai kesepakatan yang sama, itu berarti tidak ada hubungan antara tekanan militer dan kesediaan Hamas untuk menunjukkan fleksibilitas," jelasnya.
Jenderal pensiunan Israel itu menganggap bahwa perang "sudah berakhir, dan tidak akan ada lagi perang, terlepas dari apa yang dikatakan Presiden terpilih AS, Donald Trump."
"Satu-satunya yang tidak mau mengakui ini adalah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tetapi semua orang, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, memahami hal ini," tegas Eiland. [IT/r]