UNRWA Kecam Penembakan Militer Israel Terhadap Konvoi Polio PBB

 
Badan tersebut menekankan bahwa insiden ini terjadi padahal sudah ada pemberitahuan dan koordinasi sebelumnya. Pasukan Zionis di pos pemeriksaan tersebut bahkan hendak menahan dua orang dari staf PBB untuk diinterogasi.
 
Hal ini bukan kali pertama militer rezim Zionis melakukan tindak kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan dari organisasi internasional milik PBB di Jalur Gaza. UNRWA sendiri mengatakan bulan lalu bahwa 207 stafnya dan lebih dari 280 pekerjanya dibunuh oleh rezim Zionis Israel sejak invasi ke Gaza dimulai pada Oktober 2023 lalu.
 
Jalur Gaza sebenarnya telah bebas polio selama 25 tahun terakhir. Para ahli kesehatan mengatakan penghancuran infrastruktur kesehatan dan sanitasi wilayah tersebut oleh rezim Zionis Israel merupakan penyebab merebaknya penyakit mematikan tersebut.
 
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan lebih dari 446.000 anak telah diberi vaksin polio di Gaza selatan. Setelah itu, wilayah Gaza Utara ditetapkan sebagai daerah yang aman (safe zone) untuk menyediakan vaksinasi polio bagi anak-anak. Namun Israel melanggar safe zone tersebut dengan melakukan serangan yang menargetkan sebuah rumah makan.
 
Menanggapi hal tersebut, Dirjen WHO mengatakan bahwa anak-anak Gaza bukan hanya berhak mendapatkan vaksin polio, melainkan sebuah perdamaian abadi. Ia menyerukan agar Israel menghormati jeda kemanusiaan yang dilakukan untuk vaksinasi polio supaya baik staf kesehatan dan anak-anak Gaza terjamin keselamatannya selama proses berlangsung. [IT/G]