Mantan Panglima IOF: Tak Satupun Tujuan Netanyahu Tercapai dalam Perang Gaza

Pernyataan ini disampaikan pada Selasa (3/9) malam. Eisenkot adalah pejabat senior rezim Zionis yang diangkat sebagai menteri tanpa portofolio dalam kabinet perang PM Netanyahu. Ia mengundurkan diri bersama dengan Benny Gantz setelah menganggap Netanyahu gagal mengelola perang dan lebih memilih untuk mengedepankan kepentingan pribadinya sendiri.

Eisenkot mengungkapkan bahwa Netanyahu memutuskan untuk tidak menerima tawaran kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas karena masalah politik dan partai yang merupakan kepentingan pribadinya. Ia menambahkan bahwa Netanyahu mencabut legitimasi menteri urusan militer dan aparat keamanan.

Beberapa tokoh politik kenamaan rezim Zionis, termasuk Gantz telah berulang kali mengatakan bahwa Netanyahu merupakan hambatan dalam perjanjian pertukaran tawanan dengan gerakan Hamas. Mereka bahkan mengatakan bahwa Netanyahu tidak layak untuk memerintah.
Eisenkot juga mengatakan bahwa ia yakin Netanyahu tidak dapat mengembalikan tawanan Israel hidup-hidup, karena ia sibuk dengan kelangsungan hidup politiknya.

Sementara itu, media rezim Zionis mengungkapkan pada Selasa (3/9) malam bahwa sejak awal perang, sekitar 10.400 dari pasukan IOF luka-luka. Media itu tidak dapat menyebutkan jumlah kematian para pasukan. Namun IOF pada 19 Agustus mengklaim bahwa mereka kehilangan 689 pasukannya.

Angka tersebut masih berupa asumsi yang diduga media Israel dan asing, dengan alasan bahwa jumlah kematian pasukan IOF bisa jadi jauh lebih tinggi daripada dugaan mereka. Media Zionis juga memberlakukan sensor ketat terhadap informasi yang berbicara soal jumlah kematian tentara karena khawatir akan reaksi internal lebih lanjut apabila publik mengetahui tingginya angka kematian tentara yang sebenarnya. [IT/G]