0
Tuesday 20 August 2024 - 18:18
Palestina - AS:

Media: Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata AS 

Story Code : 1155132
Palestinians in Gaza
Palestinians in Gaza
Kelompok militan Palestina itu dilaporkan menuduh Zionis Israel memperkenalkan hambatan baru dalam negosiasi

Pernyataan itu dikeluarkan menyusul putaran terakhir pembicaraan di ibu kota Qatar, Doha minggu lalu yang melibatkan pejabat dari Zionis Israel, Qatar, AS, dan Mesir. Hamas melewatkan negosiasi, dengan alasan tidak adanya rencana yang jelas. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada BBC pada hari Kamis bahwa kelompok itu "tidak akan terlibat dalam negosiasi demi negosiasi."

Dalam pernyataan terakhirnya, Hamas menganggap Netanyahu sepenuhnya bertanggung jawab atas kegagalan upaya mediasi dan menggagalkan kesepakatan. Kelompok itu mengatakan tuntutan baru itu tidak memenuhi persyaratannya terkait pembebasan tahanan.

“Netanyahu menetapkan syarat-syarat baru untuk menyabotase negosiasi, termasuk kontrol berkelanjutan atas rute Philadelphia, Penyeberangan Rafah, dan koridor Netzarim,” bunyi pernyataan tersebut. Penarikan pasukan Israel dari Gaza, termasuk dari perbatasan dengan Mesir, merupakan syarat utama bagi Hamas untuk menerima perjanjian apa pun.

Perdana Menteri Zionis Israel, yang sebelumnya pada hari Minggu mengatakan kepada para menteri kabinet bahwa ia pesimis tentang peluang tercapainya kesepakatan, dengan cepat membalas, dengan mengatakan Yerusalem Barat tidak akan menyerah pada tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang di Gaza sebagai syarat tercapainya kesepakatan.

“Perdana Menteri telah dengan tegas menegaskan tuntutan mendasar ini, yang sangat penting untuk mencapai tujuan perang, dan Hamas mengubah posisinya,” kata pernyataan dari kantor Netanyahu pada hari Minggu, seraya menambahkan bahwa ia akan terus berupaya memajukan kesepakatan untuk mendapatkan jumlah sandera maksimum yang dipulangkan dan “mencapai semua tujuan perang.”

Kendala utama lain dalam perundingan tersebut meliputi desakan Zionis Israel untuk mengendalikan perbatasan antara Gaza dan Mesir, memiliki hak veto atas pembebasan tahanan Palestina, dan mencegah pergerakan orang-orang bersenjata dari Gaza selatan ke utara.

Permusuhan baru antara Zionis Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober, setelah kelompok militan itu melancarkan serangan mendadak ke Zionis Israel selatan dari Gaza, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.100 orang, sementara 200 lainnya disandera. Respons militer Zionis Israel yang besar-besaran telah merenggut lebih dari 40.000 nyawa, sementara 92.609 orang lainnya terluka, menurut pejabat kesehatan Palestina.[IT/r]
Comment